Entri Populer

Rabu, 06 Maret 2013

PROMOSI:


PROMOSI : PASAR INDUK CIBITUNG TEMPAT USAHA YANG MENGUNTUNGKAN


      








Bila berminat silahkan kontak via web ini atau email ke victory_stp@yahoo.com  yang tertera  di web ini.

Menuju Kelembagaan Zero Waste oleh Yayasan Pengembangan Bio Science

Sampah merupakan masalah sangat krusial. Lokasi pembuangan semakin sulit dicari sementara sampah terus diproduksi. Pengangguran pun demikian. Setiap tahun muncul tenaga kerja baru, sebagian besar akan menambah jumlah pengangguran. Kedua masalah ini meski tidak berkaitan langsung, ternyata bisa sekaligus ditangani oleh satu konsep: Zero Waste.

Zero Waste bisa berarti tidak memproduksi sampah. Alam adalah Zero Waste yang sempurna. Keseimbangan ekosistem. Limbah dari satu proses/makhluk menjadi makanan atau bahan baku bagi makhluk/proses lain. Tidak ada yang dibuang.
Konsep Zero Waste pada intinya mencegah membuang sampah rumah tangga keluar rumah melainkan harus diproses sendiri. Untuk itu diperlukan adanya “kelembagaan sampah” sebagai kunci sukses terlaksananya Zero Waste. Kelembagaan ini akan menunjuk penanggung jawab sampah keluarga biasanya dibebankan pada para pembantu rumah tangga (PRT).

Sebaiknya, yang menjadi penanggung jawab sampah adalah orang yang memiliki `kuasa besar` baik di rumah maupun di RT/RW setempat. Dan yang juga penting adalah kontinuitas pengelolaan sampah. Karena lengah sebentar saja, sampah akan kembali menumpuk dan akan sukar dikendalikan. Maka dari itu, perlu manajemen kontrol yang baik dan kejelasan tugas, hak, wewenang, dan penanggung jawab setiap warga.

Hal termudah yang dapat dilakukan setiap orang adalah memilah sampah rumah tangga setiap harinya. Produksi sampah normal rata-rata 1-2 kg per hari, dan hanya membutuhkan waktu paling lama 30 menit untuk menyeleksi jenis sampah-sampah tersebut. Sampah harus dipisahkan antara sampah organik (sisa makanan atau sayuran), anorganik plastik, dan anorganik kertas.
Banyaknya sampah anorganik tiap hari rata-rata seperempat dari total sampah rumah tangga. Jika telah menyeleksi sampah anorganik plastik, sampah harus dicuci bersih dan dijemur hingga kering sebelum diolah untuk meminimalisir timbulnya penyakit. Sampah-sampah itu kemudian dapat disimpan dalam tong untuk diproses menjadi pelet plastik atau seni kriya lainnya seperti tas, sandal, dan payung yang terbuat dari bungkus deterjen.

Sedangkan sampah anorganik kertas dapat dijadikan bubur kertas dalam tong untuk kemudian diproses menjadi kertas daur ulang. Beberapa waktu terakhir, kriya dari jenis sampah anorganik banyak diminati masyarakat lokal bahkan hingga ke luar negeri. Dan disinilah daya kreativitas diperlukan untuk mengubah sampah menjadi barang berguna ataupun menjadi komoditas produksi.
Jika masyarakat tidak terseret dampak revolusi industri, Zero Waste mungkin bisa mudah diraih. Dengan kondisi sekarang ini, Zero Waste tentu tidak mungkin dicapai. “Zero” agaknya hanya istilah bagi suatu sasaran ideal yang ingin dicapai. Suatu kiat berkampanye, dengan target yang mustahil dicapai namun membangun semangat. Seperti zero emissions, zero mercury atau zero accident.

Namun efektif, bisa mengubah industri dan masyarakat. Buktinya, standar industri mobil dan bahan bakar sudah berubah.
Kawasan bebas rokok tidak berarti kita terbebas dari rokok. Namun membuat masyarakat terbiasa, terlatih untuk tidak merokok atau mengurangi. Berhenti merokok menjadi mungkin. Pun mendekati Zero Waste bukan tidak mungkin. Beberapa kota di Selandia Baru contohnya, kini sudah mencapai rekor dunia 20%. Ini luar biasa. 80% limbah kota dibelokkan ke pemanfaatan. Dari pengangguran 7,5% pada Maret 1999 kini tinggal 3,6% (Sepember 2006).

Programnya dimulai secara lokal pada 1999. Ketika 2002 dicanangkan program nasional ”Zero Waste 2020,” 27 dari 74 council sudah lebih dulu menerapkannya. Dan September lalu sudah 72% Selandia Baru menerapkan Zero Waste.
Zero Waste bisa dicapai dengan memaksimalkan daurulang; meminimisasi pembuangan; mengurangi konsumsi; dan memastikan agar barang produksi bisa diperbaiki, dipakaiulang, didaurulang, atau dijadikan kompos. Karenanya, sejumlah besar lapangan kerja akan tercipta begitu konsepnya dicanangkan. Tidak akan ada pemulung lagi, mereka menjadi pengusaha, karyawan, atau konsultan. Penganggur pun tidak akan segan, karena bukan sampah yang digeluti, melainkan mencegatnya sebelum menjadi sampah.

Paul Hawken, Robin Murray dan tokoh sustainability lain sepakat bahwa Zero Waste adalah cara baru dalam menciptakan kesejahteraan ekonomi.
Di Indonesia sendiri, sudah ada lembaga yang memiliki menggalakkan Zero Waste, yaitu YPBB (Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi).

Kompos Dari Tandan Buah Kosong Sawit


 

Perkebunan sawit kerap menghasilkan produk samping berupa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) yang melimpah.  . Pengolahan kelapa sawit mampu menghasilkan ratusan ton TKKS setiap harinya.
TKKS berpotensi dimanfaatkan menjadi kompos, pulp, bioetanol, dan serat. Namun, TKKS harus menjalani pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuat menjadi produk tertentu.

Selama ini, TKKS belum dimanfaatkan secara optimal. TKKS hanya dibuang ke kebun sawit sebagai mulsa tanpa melewati proses pengomposan. Proses ini mengganggu proses pemupukan dan beresiko memicu serangan hama kumbang Oryctes rhinoceros serta penyakit busuk pangkal batang Ganoderma Sp.

Salah satu yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan TKKS adalah membuat kompos. Pembuatan kompos TKKS dapat dilakukan dengan alat aplikator inokulum otomatis, tanpa proses pencacahan. Alat ini mampu mengolah TKKS menjadi kompos yang memiliki sifat pestisida alami dan dapat memberikan suplai hormon perangsang pertumbuhan bagi tanaman sawit.

Pengomposan TKKS menggunakan inokulum unggul karena tak perlu investasi tinggi pada mesin pencacah; praktis dan lebih hemat inokulum, tenaga kerja dan bahan bakar; dapat dilakukan tanpa sterilisasi atau pasteurisasi TKKS; dan mengurangi pencemaran lingkungan.

Selain itu, TKKS yang diinokulasi memberi keuntungan terhadap pohon sawit yaitu, mencegah penyakit Ganoderma Sp.; menekan eksplosi kumbang Oryetes rhinoceros; menyediakan hormon pertumbuhan bagi tanaman; dan meningkatkan kandungan organik tanah.

Jika penggunaan kompos TKKS dapat dilakukan di perkebunan sawit maka akan mengurangi dosis pupuk kimia hingga 50 %. Berarti, mampu mengurangi kerusakan lahan dan menjaga kelestarian dan kesuburan lahan sawit.

Sumber: www.bic.web.id dan isroi.wordpress.com

Pupuk Hayati dan Pupuk Organik

Sebagian orang masih berpikir pupuk hayati merupakan nama lain dari pupuk organik. Tetapi, tahukah Anda, keduanya memiliki kandungan dan fungsi yang berbeda. Berikut merupakan penjelasan mengenai perbedaan kedua pupuk ini.

Pupuk organik merupakan nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang mampu dirombak menjadi unsur hara bagi tanaman. Pupuk organik telah melewati proses rekayasa sehingga dapat berbentuk cair maupun padat.
Pupuk jenis ini mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, dan limbah kota.

Pupuk organik ditujukan pada kandungan C-organik atau bahan organik daripada kadar haranya. Nilai C-organik merupakan pembeda pupuk organik dengan pupuk anorganik.
Sedangkan istilah pupuk hayati digunakan sebagai nama kolektif untuk semua kelompok fungsional mikroba tanah yang berfungsi sebagai penyedia hara dalam tanah. Penyedia unsur hara dalam tanah berlangsung melalui peningkatan akses tanaman terhadap hara, misalnya cendawan mikoriza arbuskuler, pelarutan oleh mikroba pelarut fosfat, dan perombakan oleh fungi.

Penyediaan hara berlangsung melalui hubungan simbiotis atau nonsimbiotis. Proses simbiotis berlangsung dengan kelompok tanaman tertentu, sedangkan nonsimbiotis berlangsung melalui penyerapan hara hasil pelarutan oleh kelompok organisme perombak.
Pupuk hayati tidak mengandung Nitrogen, Phospat, maupun Kalium. Pupuk hayati mengandung mikroorganisme. Mikroorganisme ini mampu menghasilkan Nitrogen dalam tanah dan menguraikan P dan K yang terikat dengan senyawa lain.

Kelompok mikroba simbiotis ini meliputi bakteri bintil akar dan cendawan mikoriza. Penambahan N2 secara simbiotis dengan tanaman kehutanan yang bukan legum oleh aktinomisetes genus Frankia.
Kedua pupuk tersebut memiliki keunggulan yang mampu meningkatkan kesuburan tanah. Anda hanya perlu memastikan kebutuhan lahan. Jika lahan kurang akan unsur C, lebih baik Anda menggunakan pupuk organik. Namun, jika kurang unsur hara, gunakan pupuk hayati. Tetapi, Anda juga dapat menggunakan keduanya untuk menyediakan kebutuhan C dan unsur hara sekaligus.

Sumber: Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan PertanianBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan migroplus-andalanparapetani.blogspot.com
Sumber foto: agrilands.net

Bahan Kimia Berbahaya Disekitar Kita

Tanpa kita sadari, bahan-bahan di sekitar kita mengandung bahan kimia berbahaya. Walaupun kadar bahan-bahan kimia yang berada di udara tidak melebihi ambang batas berbahaya. Namun, bahan kimia tersebut akan berpengaruh bagi kesehatan jika dalam jangka waktu lama bahan kimia tersebut terhirup. Berikut merupakan bahan kimia yang sering terhirup:

1. Asbes
Asbes adalah serat mineral silika yang bersifat fleksibel tahan lama dan tidak mudah terbakar. Asbes banyak digunakan sebagai isolator panas dan pada pipa saluran pembuangan limbah rumah tangga dan bahan material atap rumah. Jika ikatan asbes dalam senyawa lepas menyebabkan serat asbes masuk ke udara dan bertahan cukup lama di udara.

2. Bioaerosol
 Virus, bakteri, jamur, lumut, serangga, dan serbuk sari tumbuhan merupakan kontaminan biologi. Kontaminan biologi ini akan mencemari udara bersih jika terhembus angin dan masuk ke udara.

3. Formaldehid
Formaldehid merupakan gas yang tak berwarna dan diemisikan ini merupakan aldehid sederhana. Gas ini diemisikan dari bahan bangunan, industri rumah tangga, atau proses pembakaran. Formaldehid dapat masuk ke udara akbat pengikisan dan penguapan yang diakibatkan panas tinggi.

4. Bahan-bahan pertikulat
Bahan pertikulat merupakan debu yang beterbangan di udara. Pertikulat dapat berupa bentuk logam-logam berat jika terhirup mengakibatkan penyakit.

5. Senyawa organik volatil (Volatil Organic Compound)
Senyawa organik volatil atau VOC mudah menguap pada suhu kamar. VOC sering kita temui dalam bentuk aerosol yang terdapat pada pembersih cat, vernis, produk-produk kayu yang di-pres pestisida, dan semir.

6. Karbon mnoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan juga tak berasa. Gas ini berbentuk cairan pada suhu di bawah 129oC. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara berupa gas buangan. Gas ini berbahaya karena mampu menurunkan fungsi sistem kontrol syaraf turun, jantung, dan paru-paru.

7. Karbondioksida (CO2)
Kadar CO2 semakin meningkat seiring dengan meningkatnya industri di bumi ini. Sebenarnya CO2 tak berbahaya bagi manusia, namun mengakibatkan peningkatan suhu di permukaan bumi.

8. Nitrogen Oksida (NOx)
Gas yang sering disebut NO2 atau NOx ini tak berbau dan tak berwarna. Konsentrasi gas NO yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada sistem syaraf yang mengakibatkan kejang-kejang. Bila keracunan ini berlanjut akan menyebabkan kelumpuhan.

9. Ozon
Ozon merupakan polutan sekunder yang merupakan emisi tak langsung ke dalam udara tetapi dibentuk oleh reaksi fotokimia. Ozon terbentuk di lapisan ozon dan lapisan ini dapat terkikis oleh klorofluorokarbon (CFC). Ozon masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan karena ozon tak larut air.

Sumber: chem-is-try.org

Pupuk Kimia Sebaiknya Bukan untuk Pertanian Organik


 

Pertanian organik bukan berarti tidak menggunakan bahan kimia. Terdapat beberapa bahan kimia yang diperbolehkan dipakai untuk pertanian organik. Bahan kimia yang diperbolehkan tersebut berasal dari alam sehingga aman digunakan.

Pertanian organik mengimplikasikan bahwa makanan ditumbuhkan dan dihasilkan tanpa campur tangan bahan kimia. Bagaimanapun, sementara buatam pupuk kimia, pestisida, dan herbisida menghilang dari pertanian organik, hal tersebut bukan berarti makanan bebas dari bahan kimia.
Pertanian organik memungkinkan untuk menggunakan bahan kimia yang berasal dari alam. Banyak botani dan mineral yang berasal dari kimia digunakan sebagai pupuk dan pestisida pada produksi organik.

Sementara bahan kimia ini masih berbahaya, bahan kimia ini dipertimbangkan lebih alami daripada bahan kimia yang digunakan petani tradisional. Petani organik biasanya bekerja keras untuk memastikan mereka tidak membutuhkan bahan kimia dengan memulai melalui tanah yang baik dan serangga yang menguntungkan.
Negara berbeda memilki regulasi yang berbeda terhadap bahan kimia yang dapat digunakan agar tetap disebut organik. Berikut merupakan bahan popular yang diperbolehkan digunakan di Amerika Serikat.

1. Neem
Berasal dari pohon yang tumbuh di India, neem merupakan pestisida yang berefek-lambat yang baik digunakan pada hasil pertanian dan bukan untuk dimakan. Neem dapat digunakan untuk mengontrol ngengat gipsi, lalat putih pada ubi ketela, kutu putih, ulat, dan serangga jenis lainnya. Neem tidak bersifat racun terhadap mamalia.

2. Nikotin Sulfat
Bahan kimia ini berasal dari tembakau, nikotin sulfat merupakan racun bagi serangga dan hewan berdarah panas. Pastikan Anda memakai sarung tangan jika menggunakan bahan kimia ini. Nikotin sulfat dapat digunakan untuk membasmi kutu dan tungau laba-laba, tapi jangan digunakan pada bunga.

3. Pyrethrum
Mungkin yang paling sering digunakan sebagai bahan kimia pada perkebunan organik adalah Pyrethrum. Bahan kimia ini berasal dari chrysanthemums. Pyrethrum merupakan insektisida yang kuat dan mampu menaklukan serangga (tetapi tidak diharapkan terbunuh) dengan cepat. Bahan kimia ini sangat aman bagi manusia. Faktanya, beberapa mengatakan, Anda dapat menggunakannua sembari panen. Terdapat versi sintetik Pyrethrum yang tidak digunakan dalam pertanian organik.

4. Rotenon
Rotenone berasal dari tanaman yang termasuk keluarga Leguminoceae. Rotenone digunakan untuk mengontrol ulat memakan ramput.

5. Sabadilla
Sabadilla berasal dari biji lili dipertimbangkan sebagai pestisida organik paling beracun. Pestisida ini sangat efektif untuk ulat, serangga labu, dan bau. Debu sabadilla dapat mengiritasi, jadi gunakan perlindungan jika Anda bekerja dengan pestisida alami ini.

6. Sulfur
Mineral sulfur mungkin adalah pestisida tertua dan digunakan untuk mengobati jamur, karat hawar, busuk buah dan daun. Beberapa serangga seperti tungau laba-laba sensitif terhadap sulfur. Sulfur dapat digunakan seperti bubuk atau cairan. Sulfur dapat mengiritasi mata, tidak berbahaya terhadap manusia dan mamalia lainnya.

Bahan kimia lainnya yang berasal dari alam yang dapat digunakan sebagai pupuk adalah makanan alfalfa, kotoran kelelawar, makanan darah, makanan tulang, dan gypsum. Bahan-bahan tersebut dan aditif lainnya dapat digunakan di tanah dan tanaman yang tumbuh.
Tidak semua bahan kimia yang kita kenal berbahaya bagi pertanian. Anda dapat menelitinya sebelum menggunakan di rumah, di kantor, dan di mana saja.

Sumber: lovetoknow.com

Hasilkan Listrik dari Sampah dengan Teknologi Gasifikasi Biosfir

Sampah senantiasa menjadi masalah cukup besar bagi lingkungan. Sampah berbau busuk dan membawa bakteri dan kuman dalam jumlah yang tak terhitung. Tak ada orang yang menginginkan sampah. Tidak terhitung berapa banyak cara dilakukan untuk membersihkan sampah. Setiap kali membuang sampah padat, gas sampah tercipta, sehingga akhirnya menimbulkan polusi udara. Selama ini pembuangan limbah padat di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) merupakan metode utama yang dipakai untuk membuang limbah. Pembuangan limbah di TPA tidak menciptakan emisi gas karbon namun tidak juga menghilangkan limbah padat.

Teknologi baru telah dikembangkan untuk menghilangkan sampah padat tanpa menimbulkan polusi udara. Solusi tersebut disebut teknologi biosphere dan melibatkan mesin biosphere. Mesin biosphere membatasi pelepasan gas rumah kaca ke atmosfer dengan melakukan proses penghapusan limbah menyeluruh di dalam ruangan beroksigen terbatas.
Teknologi gasifikasi biosphere tidak menghentikan penghapusan sampah; teknologi tersebut mampu memanfaatkan sampah yang mudah terbakar untuk menghasilkan listrik. Mesin biosphere mengubah partikel limbah ke dalam uap yang sangat panas yang mampu menggerakan generator listrik. Oleh karena itu, tidak harus menghadapi kerugian untuk menghilangkan sampah, dengan teknologi biosphere, setiap orang akan diuntungkan dengan penghapusan limbah karena menghasilkan listrik.

Kemampuan mesin biosphere menghasilkan energi sangat efisien bahkan kemampuan menghilangkan limbah dengan aman lebih baik. Tingkat efisiensi mampu sama bahkan melampaui tenaga batu bara dan minyak. Tenaga gasifikasi biosphere karena memiliki potensi untuk menggantikan bentuk pembangkit tenaga, khususnya yang berkontribusi terhadap polusi.

Model paling tinggi teknologi gasifikasi adalah biosphere MKV yang dipatenkan oleh Ronald Shanne Flynn dari True Green Energy Group. Biosphere MKV telah disetujui oleh pemerintah Filipina dan fasilitas biosphere di Filipina sedang dilakukan di San Fernando, Pampanga. Republik Asia telah dihormati karena menjadi yang pertama dengan mengkampanyekan Biosphere Zero Waste yang bertujuan untuk menghapuskan TPA dengan mengubah semua sampah yang ditemukan menjadi listrik ramah lingkungan.

Bayangkan, satu fasilitas mesin biosphere mampu mendaur ulang 720 ton sampah dan menghancurkan 172 ton sampah non-daur ulang per hari. Ditemukannya teknologi biosphere ini mungkin dapat membantu pemerintah dalam mengatasi sampah yang menumpuk di TPA.
Semoga menjadi inspirasi

Sumber: ezinearticles.com dan tgeg-asia.blogspot.com

Ciptakan Lahan Sehat dengan Organik


 

Hama kutu dan penyakit di kebun Anda terjadi ketika terdapat tanah tak sehat pada kebun Anda (kekurangan keanekaragaman hayati).

Dengan sedikit perencanaan, Anda dapat menciptakan lingkungan untuk halaman rumput dan kebun agar berkembang dengan baik. Keanekaragaman yang sehat pada tanah tidak hanya tahan terhadap penyakit dan hama, tanah yang sehat akan menyediakan tanaman Anda nutrisi alami dan dapat melestarikan air. Banyak keuntungan yang akan didapat dari tanah dan lingkungan jika Anda menjaganya tetap sehat.


Kimia adalah nutrisi yang cepat memperbaiki, namun bahan kimia tersebut tidak meningkatkan struktur tanah seperti metode organik lakukan. Pupuk, herbisida, dan pestisida berbahan kimia dapat membahayakan kehidupan alami yang menguntungkan tanah. Alam memiliki cara sendiri dalam menyediakan nutrisi tanah secara alami dan menyediakan tanah dengan bahan organik ke komunitas kehidupan luas di mana banyak organisme hidup dan bekerja di tanah secara alami. Organisme ini akan meningkatkan struktur tanah kebun Anda jika disediakan kebutuhannys, dengan mengolah tanah tersebut sehingga meningkatkan porositas dan permeabilitas tanah di halaman dan kebun Anda.


Produk organik alami merupakan hal yang Anda butuhkan untuk mengendalikan kebun dan halaman Anda. Perbaikan tanah secara alami 100% akan mengurangi penggunaan pupuk, konservasi penggunaan air dan juga memperbaiki struktur tanah. Melindungi lingkungan, ramah lingkungan dan lebih hijau pada halaman dan kebun Anda dengan produk alami merupakan cara yang aman untuk Anda dan hewan peliharaan Anda.

Humat merupakan produk yang memiliki banyak keuntungan yang ramah lingkungan. Humat adalah organik alami yang tidak mencemari polusi udara dan air. Humat membantu menciptakan lingkungan tanah yang membolehkan organisme alami yang berada di tanah menjadi kuat dan sehat untuk membantu penghilangan racun, tidak menciptakan polusi yang dilakukan bahan kimia.

Struktur tanah organik yang baik adalah kunci hidup sehat tanaman. memiliki tanah yang mampu menahan nutisi, kelembaban, dan mengalirkan air dengan baik. Sehingga akan  menciptakan lingkungan alami yang dapat mengendalikan penyakit tanaman dan hama. Alam memiliki cara tersendiri dalam menjaga keseimbangan lingkungan, bekerja sama dengan alam dan tidak melawannya akan memungkinkan tanah menyediakan beberapa keuntungan untuk halaman dan kebun Anda yang tidak bisa disediakan pupuk dan pestisida kimia.

Humat dan asam fulvat ditemukan dalam mendorong perkembangan spesies mikroba menguntungkan alami di tanah. Penggunaan produk humat dengan bahan organik akan menciptakan lingkungan yang mendukung komunitas kompleks organisme yang hidup di tanah secara alami dan bekerja keras untuk menciptakan struktur tanah yang sehat.

Metode organik tak hanya lebih murah, metode ini lebih sehat untuk Anda dan lingkungan Anda. Ketika menciptakan struktur tanah organik yang sehat, Anda tak hanya hemat dalam biaya pupuk, namun mengkonservasi air. Struktur tanah yang sehat akan menahan kelembaban dan nutrisi yang tanaman butuhkan untuk berkembang, bersamaan dengan aliran yang baik. Lebih hijau pada halaman dan kebun Anda akan menciptakan lingkungan sehat bagi Anda.

Sumber: ezinearticles.com

Berinvestasi Jabon Prospek Cerah


 

Jabon atau sering disebut ‘jati bonsor’ (jabon) merupakan pohon yang mirip jati dengan kemampuan tumbuh yang sangat cepat. Jabon dapat tumbuh baik di ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut. Sedangkan lokasi paling baik untuk jabon tumbuh adalah kawasan lembah. Jabon memiliki dua jenis, jabon merah dan jabon putih. Masing-masing memiliki keunggulan sendiri. Jabon merah berkarakter kayu yang keras, sedangkan jabon putih sebaliknya.

Kayu yang memiliki nama latin Anthocephalus cadamba ini lebih bagus daripada kayu lainnya, tekstur lebih halus, bentuknya silinder lurus, berwarna putih kekuning-kuningan dan tidak berserat, batang mudah dikupas, lebih mudah dikeringkan ataupun direkatkan, dan tidak cacat. Selain itu, kayu jabon memiliki arus serat terpadu, permukaan kayu mengkilat, dan terbukti keawetannnya.
Jabon mengandung beberapa bahan kimia seperti selulosa (52,4%), lignin (25,4%), pentosan (16,2%), abu (0,8%), silica (0,1%), dan memiliki daya kelarutan akan alkohol-benzena (4,7%), air dingin (1,6%), air panas (3,1%), NaOH (18,4%), dan bernilai kalor (4731 cal/gr).

Kayu jabon sudah mulai dikenal oleh perusahaan dan petani hutan. Kayu jabon sangat tepat ditanam untuk investasi jangka panjang atau jangka pendek. Dalam kurun waktu lima tahun, jabon sudah bisa dipanen sehingga termasuk kurun waktu jangka pendek. Apabila dipanen lebih dari lima tahun, kayu jabon akan sangat bernilai karena semakin lama, kayu jabon akan semakin menguat dan membesar.
Proses penanaman bibit jabon yang ideal tidak dilihat dari ukuran ketinggian bibit jabon, namun dilihat dari area yang akan digunakan untuk penanaman bibit jabon tersebut. Untuk tanah berawa dan bertanah gambut sebaiknya penanaman dilakukan pada saat musim kemarau menjelang musim penghujan. Sehingga, saat musim penghujan tiba dan tanah tersebut digenangi air maka  bibit tersebut sudah dalam keadaan berakar kuat.

Setelah bibit tanam, saatnya melakukan perawatan bibit agar pohon tumbuh dengan maksimal. Perawatan Jabon sangatlah sederhana, siramlah bibitjabon setiap hari dan lakukan penyemprotan pestisida maupun fungisida agar terhidnar dari hama penyakit. Pemangkasan ranting pohon tak perlu Anda lakukan, namun jika Anda memangkasnya maka batang pohon yang dihasilkan akan lebih baik.
Jabon memiliki kelebihan di antara pohon kayu yang lain sepert:
  1. Daun pohon jabon tidak disukai ternak, sehingga tak perlu khawatir akan pencurian daun.
  2. Daun jabon akan rontok sendiri sehingga kayu jabon akan lurus rata ke atas (tidak ada benjolan).
  3. Tidak dihinggapi tumor karat.
  4. Kayu jabon dapat digunakan untuk industry kayu lapis, meubel, tripleks, papan, produsen peti buah, alas sepatu, mainan anak-anak, dan korek api.
  5. Perawatan lebih mudah.
  6. Dapat tumbuh di beragam jenis tanah seperti tanah liat, tanah lempung, dan tanah berbatu.
  7. Pertumbuhan lebih cepat.
  8. Siap panen pada usia 4-5 tahun.
Harga kayu jabon di pasaran pasa tahun 2009 mencapai Rp 1 juta untuk middle 30-39, Rp 1,1 juta untuk middle 40-49, dan Rp 1,2 untuk middle 50 up.
Kini Anda telah mengetahui bagaimana cara mengembangkan jabon dan keuntungan yang didapatkan. Raihlah investasi Anda dengan menanam jabon.

Selamat mencoba
Sumber: detikfinance.com dan jabon.web.id

Hemat Energi dengan Daur Ulang

Mendaur ulang lebih dari menyimpan sumber daya terbarukan dari tempat pembuangan akhir (mendaur ulang mengurangi pengaruh Anda terhadap lingkungan). Selain menghemat lahan TPA, mendaur ulang gelas, aluminium, dan barang plastik menghemat jumlah energi dibandingkan menciptakan produk baru dari bahan mentah.

Banyak gelas (kaca) yang diselamatkan melalui pendaur-ulangan dengan dibuat menjadi botol gelas baru. Pendaur-ulangan kaca melibatkan limbah kaca yang pecah menjadi butiran kecil yang dikenal sebagai cullet. Pabrik menciptakan botol dari 70% cullet, mencampurnya dengan bahan mentah untuk mendapatkan warna spesifik atau standar kualitas. Berdasarkan Glass Packaging Institute, setiap 10% cullet dalam campuran tersebut mengurangi jumlah energi yang diperlukan untuk membuat botol baru hingga 2 – 3%. Menggunakan energi yang lebih sedikit juga membantu perlengkapan pabrik seperti tungku perapian lebih tahan lama.

Pendaur-ulangan aluminium merupakan proses yang sangat efisien (pabrik dapat melumerkan dan menggunakan kembali aluminium dari botol aluminium yang digunakan berkali-kali dengan kualitas yang agak sedikit berkurang). Menurut asosiasi aluminium, menciptakan kaleng aluminium yang didaur ulang memerlukan hanya 5% energi yang digunakan untuk membuat kaleng baru dari bijih bauksit. EPA memperkirakan mendaur ulang satu ton aluminium menghemat hampir 32 barel minyak, mengurangi karbon secara signifikan dalam proses pabrikasi.

Program pendaur-ulangan plastik biasanya paling banyak mengumpulkan plastik kode 1, polyethylene terepthalate (PET). Biasanya digunakan sebagai botol minuman, PET didaur ulang menjadi produk karpet dan jaket. Pendaur-ulangan PET menghabiskan 1/10 energi untuk membuat botol plastik baru dari bahan mentah. Bagaimanapun, karena proses alterasi dalam struktur kimia selama proses pendaur-ulangan, banyak plastik menjadi beragam tipe produk setelah didaur ulang.

Proses daur ulang dapat menyimpan energi lebih banyak, konsumsi sumber daya alam dan pengaruh lingkungan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan. Pendaur-ulangan aluminium mengurangi kebutuhan bijih bauksit agar dapat memenuhi permintaan, mengurangi kerusakan lingkungan disebabkan karena proses pertambangan. Plastik mungkin tidak dapat didaur ulang berkali-kali seperti aluminium, namun menemukan kegunaan plastik yang baru untuk plastik yang direklamais mampu melestarikan minyak tanah (sumber daya tak terbarukan). Produksi kaca menggunakan bahan mentah yang biasa seperti pasir kuarsa, namun energi yang disimpan oleh pabrik dengan mendaur ulang kaca mampu mengurangi emisi karbon.

Sumber: nationalgeographic.com
Sumber foto: matoa.org

Kerusakan Ozon


 http://matoa.org/wp-content/uploads/2011/11/lubang-ozon.jpg

Hingga Juli 2011, kerusakan lapisan ozon di Kutub Selatan mencapai 27 juta km2, kerusakan tersebut lebih besar dari Amerika Utara yang luasnya sekitar 25 juta km2.
Meningkatnya kerusakan ozon diakibatkan karena banyaknya alat pemadam kebakaran dan bahan pestisida yang menggunakan bahan perusak ozon (BPO).
Ozon merupakan gas yang secara alami berbentuk gas dan terdapat di atmosfer bumi. Ozon berbentuk molekul yang tersusun dari 3 atom oksigen. Ozon dapat pecah secara alami di atmosfer oleh rekasi kimia yang mengandung nitrogen, hidrogen,dan klorin.
Ozon berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet pada panjang gelombang tertentu. Ozon berperan sebagai penyaring radiasi sinar UV-B matahari sehingga mampu melindungi bumi dan kehidupan di dalamnya.

Radiasi UV-B sangat berbahaya bagi kehidupan. Adanya ozon stratosfir membuat sebagian besar UV-B diserap sehingga seharusnya yang akan sampai ke permukaan bumi hanya 2-3 %. Radiasi UV-B yang tinggi mampu mengakibatkan mata rusak, kanker kulit, mengurangi laju pertumbuhan tanaman, mengganggu keseimbangan ekosistem, mempercepat degradasi plastik, mengurangi sistem kekebalan manusia, dan meningkatkan resiko terhadap penyakit.

Bahan perusak ozon (BPO) merupakan bahan-bahan kimia yang berpotensi bereaksi dengan molekul ozon di stratosfer. Senyawa tersebut mengandung berbagai kombinasi elemen kimia klorin, florin, bromin, karbon, dan hydrogen dari kelompok halokarbon.
Gas asap buang kendaraan dan industri tidak bisa menyebabkan kerusakan lapisan ozon karena tidak mengandung bpo chlor dan fluor atau brom dan fluor. Gas asap bunag kendaraan bermotor ataupun industry tidak dapat mencapai ketinggian ozon di stratosfir. Namun, gas buang tersebut membahayakan bagi kehidupan karena berperan dalam pemanasan global.

Sebagian besar negara masih menggunakan BPO untuk kegiatan servis lemari es, AC, dan peralatan pendingin yang menggunakan BPO jenis CFC dan HCFC. BPO digunakan sebagai bahan pengembang untuk pembuatan busa (foam), sebagai cairan pembersih (cleaning solvent) pada industri elektronika, sebagai zat pendorong (propellant) untuk aerosol (semprotan), sebagai bahan mensterilkan, bahan pemadam kebakaran, bahan fumigasi untuk pergudangan, karantina, dan pra-pengapalan.

Penipisan lapisan ozon tidak terkait secara langsung dengan efek pemanasan global. Kedua isu tersebut merupakan masalah terpisah. Namun, selain menipiskan lapisan ozon BPO merupakan gas rumah kaca (GRK) yang dapat memerangkap panas. Kontribusi CF terhadap pemanasan global sekitar 10%, sedangkan karbon diokasida mencapai 63%.

Untuk menghindari radiasi UV-B yang berbahaya bagi kita, sebaiknya:
  • Kurangi kegiatan luar rumah terutama pada jam antara 10.00 – 15.00 ketika matahari bersinar sangat terik.
  • Guanakan tabir surya dan baju lengan panjang untuk melindungi kulit dari bahaya UV-B.
  • Cek sebelum membeli.
Sebelum membeli peralatan rumah tangga seperti kulkas dan AC sebaiknya melihat apakah barang-barang tersebut sudah bebas BPO.

Sumber: FAQ Ozon.2010 dan republika.co.id

Polusi di Indonesia dan Efeknya


 http://matoa.org/wp-content/uploads/2012/04/polusi-kota-Medan.jpg

Meningkatnya jumlah kendaraan, pabrik, penduduk, dan fasilitas yang menunjang aktivitas manusia membuat tingkat polusi udara di dunia semakin meningkat, tak terkecuali di Indonesia. Tingkat pencemaran di Indonesia sudah mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Terbukti dengan Indonesia pemilik udara terpolusi tertinggi ketiga di dunia. Selain itu, menurut World Bank, ibu kota Negara, Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan tertinggi setelah Beijing, New Delhi, dan Mexico City.
Tingkat polusi udara diukur dari kadar partikel dalam udara yang disebut PM10. Batas maksimal PM10 yang direkomendasikan WHO adalah kurang dari 20 mikrogram/ m3.
Data WHO memasukkan 5 kota besar di Indonesia dalam pemantauan tingkat polusi udara. Hasil menunjukkan kota Medan merupakan kota dengan tingkat polusi tertinggi di Indonesia dengan kadar PM10 sebesar 111 mikrogram/m3 melampaui Surabaya (69 mikrogram/m3), Bandung, Jakarta (43 mikrogram/m3), dan Pekanbaru (11 mikrogram/m3).

Polusi yang tinggi berefek negatif terhadap kesehatan, seperti anemia. Efek negatif bagi anak-anak adalah mengalami gangguan kemampuan berpikir, daya tangkap lambat, dan tingkat IQ rendah. Pada masa pertumbuhan fisik akan berdampak pada gangguan pertumbuhan dan pendengaran. Sedangkan bagi orang dewasa, dampak polusi dapat mempengaruhi sistem reproduksi atau kesuburan, mengganggu fungsi jantung, ginjal, dan menyebabkan penyakit stroke, serta kanker. Setiap tahun, polusi udara menyebabkan 2 juta orang meninggal di seluruh dunia.

Efek negatif pencemaran udara juga berlaku bagi tumbuhan. Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan hujan asam. Efek air hujan dapat mempengaruhi kualitas air permukaan, merusak tanaman, melarutkan logam-logam berat dan bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

Bagi lingkungan, polusi yang semakin meningkat akan berakibat buruk bagi lingkungan. Di antaranya adalah meningkatkan efek rumah kaca yang disebabkan CO2, CFC, Metana Ozon, N2O dan merusak lapisan ozon yang berfungsi melindungi bumi dari paparan radiasi sinar matahari.
Anda bisa melakukan hal kecil dalam mengurangi efek polusi udara. Anda bisa menaiki transportasi umum ke kantor, menanam pohon sebanyak-banyaknya, dan hemat menggunakan listrik dan energi.

Sumber: green.kompasiana.com, lampungpost.com, matoa.org

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro


 pembangkit listrik tenaga mikrohidro, Foto : www.shnews.com

Kebutuhan energi Indonesia terutama listrik sampai saat ini didapatkan dari energi berbasis fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Kerugian dari menggunakan energi fosil yaitu jumlahnya yang terbatas sehingga eksploitasi secara terus-menerus dapat menyebabkan cadangan fosil akan habis.

Energi fosil juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan dikarenakan dampak pembakarannya dapat meningkatkan emisi karbon di atmosfer sehingga dampak pemanasan global semakin terasa. Penambahan jumlah penduduk juga mengakibatkan penambahan kebutuhan jumlah energi.
Kebutuhan akan energi yang semakin meningkat serta dampak dari pemanasan global akibat dari peningkatkan emisi karbon menyebabkan perlunya bagi kita untuk mendapatkan alternatif energi yang baru yang bersifat berkelanjutan dan ramah lingkungan. Indonesia memiliki beragam potensi terhadap energi terbarukan dan ramah lingkungan. Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi penghasil energi yang cukup tinggi. Lokasi di daerah tropis menyebabkan Indonesia memiliki cadangan air yang cukup banyak dikarenakan curah hujan yang relatif tinggi. Curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak sekali daerah aliran sungai (DAS) di kawasan Indonesia seperti Jawa Barat, Aceh, dan Sumatera Barat.

Sebagai negara dengan DAS yang cukup banyak, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk menghasilkan energi dari sumber listrik yang berasal dari tenaga mikro hidro. Lantas apa itu Mikro hidro?
Pembangkit mikro Hidro merupakan salah satu energi terbarukan yang didapatkan dari pemanfaat aliran air sungai sebagai sumber energi penggerak turbin dan generator. Potensi energi listrik yang didapatkan dari pembangkit mikrohidro mencapai 75.000MW,  namun yang dimanfaatkan hingga saat ini hanya 4% saja. Beberapa keunggulan dari menggunakan energi listrik yang berasal dari mikrohidro yaitu sifatnya yang ramah lingkungan, penghasil energi terbarukan, biaya operasi yang rendah, memilki konstruksi pembangunan yang sederhana, serta jangkauan aplikasi yang dapat digunakan di daerah-daerah terpencil (tidak ada akses PLN).

Sebelum dilakukan pembangunan terhadap pembangkit listrik berbasis mikro hidro, diperlukan terlebih dahulu evaluasi terhadap daerah tersebut sehingga dapat memberikan manfaat lebih bagi mamsyarakat sekitar terutama terkait masalah topografi dan mengetahui situasi tanah, debit air, banyaknya DAS, dan juga kondisi hidrologi daerah tersebut.

Beragam syarat untuk dapat menghasilkan sumber listrik dari tenaga mikro hidro yaitu :
1. Kondisi sumber air didaerah sekitarnya seperti curah hujan, hal ini berpengaruh terhadap debit air yang ada.
2. Kondisi air sungai apakah mengandung zat kapur, belerang, zat besi, ataupun zat-zat lainnya.
3. Pengukuran terhadap debit air.

Potensi besar dari memanfaatkan energi mikro hidro yaitu dapat dilakukan di daerah-daerah terpencil dan juga daerah-daerah yang masih belum dialiri listri dari PLN. Tidak hanya energi yang didapat namun kelestarian alam juga dapat dijaga. Salam hijau.

Sumber :Matoa magazine

“Kepedulian lingkungan penduduk dunia semakin berkurang”

Sumber : Global scan.

Polling yang dilakukan di beberapa negara menunjukan kepedulian terhadap lingkungan penduduk dunia semakin rendah. Hasil polling yang dilakukan oleh Globalscan Poll mencakup 22 neagara denga total 22.812 diinterview baik secara bertatap muka langsung ataupun via telepon.  Sebanyak 12 negara sebelumnya telah dilakukan survey mengenai isu lingkungan sejak 1992.

Pertanyaan yang diajukan kepada responden berupa pendapat responden terhadap tingkat keseriusan permasalahan lingkungan meliputi polusi udara, polusi air, kehilangan keanekaragaman, emisi kendaraan bermotor, kelangkahan air, dan perubahan iklim. Hasil yang didapatkan menunjukan hanya sedikit masyarakat mengkatagorikan maslah tersebut dalam kategori sangat serius, terlebih sejak servey ini dilakukan 20 tahun yang lalu.

Dari keenam isu masalah lingkungan tersebut, isu perubahan iklim tidak mengalami penurunan drastis seperti tahun 1998 dan 2003. Kepedulian terhadap isu polusi air dan udara, keanekaragaman hayati, secara signifikan cukup rendah dibandingkan saat survei ini dilakukan tahun 1990-an. Turunnya tingkat kepedulian terhadap isu lingkungan juga menurun tajam dalam 2 tahun terakhir.
Hasil release GlobalScan menyatakan pemahaman terhadap keseriusan masalah lingkungan telah turun tajam sejak tidak suksesnyakesepakatan dalam Cilmate Sumiit PBB pada Desember 2009. Walaupun kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan semakin berkurang,  namun sebagian besar menyadari bahwa masalah terkait lingkungan merupakan maslaah “sangat serius”. Masalah lingkungan yang menjadi sorotan utama yaitu kelangkaan dan polusi air, diikuti dengan keanekaragaman hayati, polusi air, perubahan iklim, dan emisi kendaraan bermotor.

enviro-concern-radar-2012


Permasalahan krisis ekonomi dan kurangnya kepemimpinan politik, membuat masyarakat tidak lagi peduli dengan permasalahan lingkungan. Diperlukan usaha besar dan pesan baru agar dapat mebawa kembali opini masyarakat untuk  lebih peduli lagi terhadap lingkungan. Sahabat matoa, saatnya kita bekerja lebih keras nih..!! salam hijau..

Pupuk Bertanggung Jawab Meningkatnya Nitro Oksida di Atmosfer

Sumber : Sciencedaily.com

Universitas California, Berkeley, ahli kimia telah menemukan bukti bahwa peningkatan penggunaan pupuk lebih dari 50 tahun yang lalu bertanggung jawab terhadap kenaikan signifikan kandungan nitro oksida di atmosfer, yang merupakan gas utama yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Ilmuwan iklim telah berasumsi bahwa penyebab peningkatan nitro oksida adalah nitrogen yang terkandung dalam pupuk, yang menstimulasi mikroba di tanah untuk mengkonversi nitrogen ke nitro oksida lebih cepat dari biasanya.

Penelitian terbaru dilaporkan pada isu April dalam Journal Nature Geo-science, menggunakan data isotop nitrogen untuk mengidentifikasi sidik jari yang jelas mengenai penggunaan pupuk dalam contoh udara dari Antartika dan Tasmania.
“Penelitian ini merupakan yang pertama yang menunjukkan secara empiris dari data yang ada bahwa rasio isotop nitrogen di atmosfer dan bagaimana hal tersebut sudah berubah dari waktu-waktu merupakan sidik jari penggunaan pupuk,”  kata ketua penilitian Kristie Boering, Profesor Chemistry and of Earth and Planetary Science di Universitas Kalifornia Berkeley.

Menurutnya, hal tersebut bukan menjelek-jelekkan pupuk. Manusia tidak akan bisa menghentikan penggunaan pupuk. Namun, pihaknya berharap penelitian ini akan berkontribusi dalam perubahan penggunaan pupuk dan praktik pertanian yang akan membantu memitigasi pelepasan nitro oksida ke atmosfer.

Sejak tahun 1750, tingkat nitro oksida di udara telah meningkat hingga 20%, dari di bawah 270 ppb menjadi lebih dari 320 ppb. Setelah karbon dioksida, metana, nitro oksida (N2O) merupakan potensi gas rumah kaca (GRK), menjebak panas, dan berkontribusi terhadap pemanasan global. Hal tersebut juga merusak ozon stratosfer, yang menjaga planet dari sinar ultraviolet yang berbahaya.
Mencari tahu asal nitro oksida di atmofermer lebih sulit karena molekul dari lahan pertanian sepertinya sangat identik dari satu yang berasal dari hutan alam atau samudra jika mengukur konsentrasi total. Namun, perlakuan metabolisme mikroba mempengaruhi rasio isotop nitrogen mikroba N2O menghasilkan tanda sidik jari yang dapat dideteksi dengen tehnik sensitif.

Sidik jari sumber nitrogen dapat dilacak karena bakteri dalam lingkungan yang kaya akan nitrogen, seperti lahan yang telah dipupuk lebih memilih menggunakan nitrogen-14 (14N), isotop yang paling umum dibanding nitrogen-15 (15N).
Mikroba mampu mendiskrimisasikan nitrogen-15, sehingga sidik jari sumber N2O dari lahan yang telah dipupuk lebih besar proporsinya untuk nitrogen-14.
Dengan mengukur rasio isotop nitrogen keseluruhan, rasio isotop pada atom pusat nitrogen, dan membandingkan atom pusat nitrogen dengan rasio isotop oksigen-18/oksigen-16, yang tidak berubah lebih dari 65 tahun, hal tersebut mampu menggambarkan gambar arahan yang konsisten pada pupuk dalam sumber utama peningkatan kandungan N2O di atmosfer.

Rasio-rasio isotop tersebut juga menunjukkan bahwa penggunaan pupuk telah menyebabkan perubahan jalan mikroba tanah menghasilkan N2O. Output relatif bakteri penghasil N2O adalah peningkatan nitrifikasi dari 13 ke 23 di seluruh dunia, sementara output relatif bakteri yang menghasilkan N2O dengan denitrifikasi (biasanya tanpa ada oksigen) turun menjadi 87 ke 77%.

Membatasi emisi nitro oksida dapat menjadi langkah utama mengurangi semua gas rumah kaca dan mengurangi pemanasan global. Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan adalah waktu penggunaan pupuk tidak pada saat hujan, karena tanah yang basah, mikroba dapat menghasilkan nitro oksida yang cukup banyak secara tiba-tiba. Perubahan pada lahan yang digarap misalnya, penggunaan pupuk pada lahan dapat mengurangi produksi nitro oksida.

Penelitian yang melibatkan analisa sidik jari isotop nitro oksida dari beberapa sumber, dapat membantu para petani menentukan strategi yang paling efektif. Hal tersebut juga membantu potensi pengaruh negatif pertumbuhan produk pertanian untuk biofuel, karena beberapa bahan baku membutuhkan pupuk yang menghasilkan N2O.

Penelitian ini menunjukan pada kita agar kita bisa memprediksi lebih baik perubahannya, serta efeknya terhadap iklim dan penipisan lapisan stratosfer.
Sumber: sciencedaily.com