Bukan rahasia lagi bahwa masalah sampah telah menjadi masalah umum di
berbagai tempat, terutama di kota-kota besar. Tantangannya adalah
bagaimana membuat unit pengolah sampah yang zero waste dan mendatangkan
keuntungan? Integrasi teknologi pirolisis kontinyu dan biogas itulah
jawabannya. Dengan pirolisis, sampah organik, plastik, dan ban bekas
akan menghasilkan produk-produk yang spesifik yang bernilai ekonomi
tinggi. Ketika mengolah sampah organik produk utama yang dihasilkan
adalah arang, biooil, dan syngas. Ketiga-tiganya bisa digunakan untuk
aplikasi energi. Sedangkan ketika mengolah plastik akan dihasilkan
produk utama syn crude oil yang kualitasnya sama seperti minyak bumi.
Pengolahan ban bekas dengan pirolisis akan dihasilkan produk utama syn
crude oil seperti pada pengolahan plastik dan carbon black.
Dengan adanya penjualan dari produk-produk pirolisis tersebut maka
aktivitas pengolahan sampah tersebut tidak hanya tergantung pada tipping
fee, tetapi mayoritas keuntungan didapat dari penjualan produk-produk
pirolisis tersebut. Selain pirolisis ada 2 proses thermal yang biasa
digunakan untuk mengolah sampah yakni gasifikasi dan insinerasi,
pirolisis mempunyai banyak keunggulan dibanding kedua metode tersebut,
lebih detail silahkan klik disini.
Pada proses pengolahan sampah organik dengan teknologi pirolisis kontinyu ini, sebelum sampah organik masuk sebagai umpan unit pirolisis, kadar air sampah organik perlu diturunkan hingga sekitar 10% dengan menggunakan pengepressan mekanik. Pada proses ini akan dihasilkan air lindi (leachate) yang kaya bahan organik sehingga potensial dijadikan biogas dengan anaerobic digestion reactor, sehingga akan dihasilkan gas yang bisa untuk pembangkit listrik. Sedangkan produk samping berupa residu air akan lebih bersih karena komponen organik terurari saat pembentukan biogas, sehingga aman dibuang ke lingkungan dan residu padat akan dijadikan sebagai kompos berkualitas tinggi.
Posted 10th November 2011 by JFE Project
Tidak ada komentar:
Posting Komentar