Editor: Uji Agung Santosa
Sumber: Antara
JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan bakal melakukan standardisasi proses produksi pakan ikan mandiri mulai dari mesin sampai formulasi agar pakan yang dihasilkan benar-benar berkualitas dan diproduksi secara berkesinambungan.
"Ke depan akan kita juga terapkan di sentra-sentra perikanan khususunya budidaya air tawar," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut Slamet, pihaknya juga akan memfasilitasikan beragam kelompok pakan mandiri di berbagai daerah dalam menunjang kemandirian pakan ikan seperti mensinergikan dengan pemangku kepentingan.
Sejumlah pemangku kepentingan, ujar dia, adalah seperti perguruan tinggi dan unit pelaksana teknis untuk membantu kelompok pakan mandiri dalam mewujudkan gerakan kemandirian pakan ikan.
Ia juga mengklaim akan memfasilitasi pada saat mereka membutuhkan permodalan. "Kita akan gandeng dengan pihak perbankan," pungkas Slamet.
Sebelumnya, KKP memetakan jalan untuk menuju kemandirian pakan ikan nasional yang saat ini dinilai semakin memberatkan pembudidaya karena masih bergantung kepada pakan impor.
"Sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan (Susi Pudjiastuti), saat ini adalah waktunya kita melaksanakan gerakan kemandirian pakan ikan," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, Jumat (19/12).
Apalagi, menurut Slamet, pakan dinilai merupakan komponen biaya terbesar dalam usaha budidaya ikan yang dapat mencapai sekitar 70--80 persen dari total biaya produksi.
Ia juga mengingatkan bahwa pesatnya perkembangan usaha budidaya ikan saat ini telah mendorong meningkatnya kebutuhan pembudidaya ikan terhadap pakan.
Untuk menghilangkan ketergantungan kepada pakan impor, ujar dia, KKP mulai memproduksi pakan dengan menggunakan bahan baku yang berasal dari bahan lokal.
Selain itu, ujar Slamet, KKP juga menggunakan subtitusi bahan baku pakan yang dapat di produksi secara massal oleh masyarakat lokal.
"Sebagai contoh adalah penggunaan Azolla sp, salah satu tanaman air yang mudah tumbuh dan dibudidayakan. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa Azolla memiliki kandungan protein 21--23 persen, sehingga memiliki peluang untuk digunakan sebagai subtitusi pakan ikan," katanya.
Slamet juga menuturkan bahwa dengan menggunakan Azolla, biaya produksi yang berasal dari pakan yang semula mengambil porsi hampir 70 persen berhasil ditekan menjadi hanya 30 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar