Entri Populer

Selasa, 28 Juni 2011

Cara Sederhana Menguji Kualitas Kompos Posted on March 16, 2008 oleh Isroi

Kompos matang biasanya dilihat dari hasil uji rasio C/N. Namun uji ini harus dilakukandi laboratorium kimia. Sebenarnya ada cara yang sederhana dan mudah untuk menguji kualitas kompos, yaitu dengan uji kecambah dan uji dengan tanaman.

Uji Perkecambahan

Kompos diuji untuk perkecambahan biji. Biji yang digunakan adalah biji yang mudah diperoleh, mudah berkecambah, dan cepat berkecambah. Sebaiknya gunakan tanaman yang sensitif dan responsif terhadap kadungan hara kompos/tanah. Saya menggunakan biji kacang ijo untuk menguji kualitas kompos. Anda tidak harus menggunakan biji kacang ijo, boleh saja menggunakan biji-biji yang lain. Caranya sebagai berikut:

uji kompos dengan kecambah
  1. Siapkan biji kacang ijo yang akan digunakan sebagai bahan pengujian.
  2. Rendam biji tersebut dalam larutan garam. Ambil biji yang tenggelam dan buang biji yang mengampung.
  3. Siapkan tempat untuk perkecambahan. Bisa menggunakan 4 baki kecil atau kardus makanan.
  4. Baki diisi dengan:(a) kapas basah, (b) tanah top soil, (c), bahan mentah kompos, dan (d) kompos yang akan diuji. Untuk point c dan d dapat diganti dengan cotnoh-contoh kompos yang lain.
  5. Letakkan kurang lebih 20 biji kacang ijo di setiap tempat tersebut.
  6. Tutup tempat dengan platik wrap atau bahan transparan lainnya.
  7. Biarkan di tempat teduh selama 2 hari.
  8. Hitung jumlah biji yang berkecambah di hari kedua
Hitung indek perkecambahannya: (jumlah biji berkecambah pada contoh kompos)/(jumla biji berkecambah pada tanah)
uji perkecambahan 1
Kecambah di kapas basah
uji perkecambahan 2
Kecambah di tanah top soil
Uji perkecambahan 3
Kecambah di bahan baku kompos
Uji perkecambahan 4
Kecambah di kompos matang
Kompos yang berkualitas bagus adalah kompos yang indek perkecambahannya mendekati atau lebih besar dari 1. Misalnya: 0,75. Jika kurang dari itu, atau nilanya rendah berarti kompos tersebut belum cukup matang.

Uji Tanaman

Pengujian ini memerlukan waktu yang lebih lama daripada Uji Perkecambahan. Tetapi uji ini dapat memberikan hasil yang lebih baik.
Tanaman yang digunakan untuk pengujian adalah tanaman-tanaman hortikultura yang mudah tumbuh dan mudah diperoleh, dan murah. Anda bisa menggunakan caysim, kangkung, cabe, tomat, atau yang lainnya. Caranya sebagai berikut:
  1. Siapkan tanah dan kompos yang akan diuji. Untuk tanah gunakan tanah-tanah marjinal atau tanah yang miskin hara atau tanah sub soil.
  2. Masukkan tanah ke dalam polybag. Ukuran polybag tergantung pada jenis tanaman yang digunakan.
  3. Campurkan tanah marjinal dengan sampel kompos dengan perbandingan 6 : 4, yaitu 6 bagian tanah di campur dengan 4 bagian kompos. Masukkan campuran tanah-kompos ini ke dalam polybag yang berukuran sama dengan langkah sebelumnya
  4. Tanam biji-biji tanaman uji ke dalam polybag tersebut.
  5. Amati pertumbuhan tanaman dalam selang waktu tertentu. Misalnya: setiap minggu, dua minggu, atau setiap bulan. Tergantung jenis tanamannya.
uji perkecambahan 1
Tanaman yang tumbuh di tanah marjinal (sub soil)
Uji tanaman 2
Tanaman yang tumbuh di kompos yang kurang matang.
uji tanaman 3
Tanaman yang tumbuh di kompos yang matang.
Secara visual dengan metode ini sudah bisa diketahui mana kompos yang matang dan kompos yang kurang matang. Dapat juga Anda membandingkan bobot basah dan bobot kering dari setiap tanaman uji tersebut dan mengujinya dengan prosedur statistik.

[21 Dec 2010]
Index perkecambahan ini ternyata sudah dijadikan standard untuk menguji kualitas kompos. Beberapa negara seperti hongkong dan jepang sudah menerapkan index ini. Berikut ini beberapa dokument pengujian index perkecambahan untuk kompos. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar