Entri Populer

Senin, 21 Januari 2019


BUKU PANDUAN
PROSEDUR PEMASANGAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN
MESIN KOMPOSTER RC-200




.













DAFTAR ISI























5. INSTRUKSI PENGOPERASIAN TANGKI RC-200..................................................................6















1.                PENDAHULUAN


1.1.            Maksud dan Tujuan:


Pengolahan limbah organik dari kegiatan domestik berupa padatan dimaksudkan untuk mengendalikan sampah termaksud agar dapat menjamin penempatan dan pengolahannya sesuai dengan konsep 3R (Reuse, recicle dan reduce).

Penempatan dan pembuangan akhir dari sisa makanan, sisa potongan sayur, buah umumnya bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan bau dan menjadi tempat berpijah berbagai kuman, bakteri penyakit yang akan mengganggu kesehatan para pekerja dan lingkungan di sekitarnya.

Unit ini dilengkapi dengan mesin pencacah dan mesin pengaduk yang akan mengolah sampah makanan dari aktivitas Meshall dan Kitchen menjadi pupuk organik.

Adapun kapasitas pengolahan limbah makanan adalah sebesar 200 kg per hari, yang akan menghasilkan kompos sekitar 100-150 kg per hari.



1.2.            STRUKTUR MESIN KOMPOSTER RC-200


Mesin komposter RC-200 didesign khusus untuk menangani limbah padat dari aktivitas pertanian, restran berupa sisa makanan, sisa potongan sayur, buah, dan sisa makanan lainnya. Dengan mengurangi ukuran dari bahan yang masuk di unit cacah, dan selanjutnya masuk ke tabung pengadukan. Di dalam tabung pengadukan dilakukan pemberian sejumlah bakteri cair (EM-4, Bioactivator) untuk menguraikan cacahan sampah makanan yang masuk menjadi kompos.

2. Tahapan Proses Pengolahan Mesin Komposter RC-200


2.1. Pengertian Bagian Mesin Komposter RC-200


  • Mesin cacah model shreeder yang digerakkan oleh Motor 4 PK atau mesin diesel/bensin dan Gear motor dengan ratio 1: 70.
  • Ruang pengaduk yang dilengkapi dengan pengaduk yang berputar secara berkala dan digerakkan oleh motor listrik 1-2 PK dan gear motor 1:70;
  • Di bagian atas dari tabung pengaduk dipasang blower yang berfungsi untuk memisahkan gas bio yang keluar dari dekomposisi bahan organik.
  • Bukaan untuk mengeluarkan pupuk organik secara berkala.
  • Panel PLC dan Timer dipasang untuk mengendalikan operasional dari kegiatan penggilingan dan pengadukan. Terutama saat pengadukan, ada saatnya pengadukan berhenti untuk memberi kesempatan bagi bakteri non aerobik untuk menguraikan dan saat pengadukan, giliran bakteri aerobik yang akan melakukan penguraian.

 


2.2. Gambaran Proses System Mesin Komposter RC-200


Sampah organik yang berasal dari aktivitas Kitchen dan Meshall akan dikumpulkan di satu wadah dan diolah dalam Mesin Komposter RC-200 menjadi pupuk organik. Kadar air setelah penggilingan di setting sebesar 20-25% . Bila hasil cacahan masih tinggi kadar airnya, sebaiknya sebelum dicacah ditiriskan terlebih dahulu atau dicentrifuge. Atau dapat dilakukan penambahan bahan organik lain yang lebih kering, sehingga dapat meng adsorb sebagian kadar air dalam media slurry (lumpur).

Selanjutnya kedalam tumpukan hasil gilingan sampah akan ditaburi dengan bakteri aktivator untuk menguraikan limbah cacahan menjadi pupuk organik.

Saat penguraian dilakukan akan terjadi perubahan/dekomposisi bahan menjadi pupuk organik dan akan menghasilkan gas bio, berupa NH3, H2S, CO2. Gas-gas tersebut dapat mengganggu bahkan menurunkan metabolisme bakteri pengurai, oleh sebab itu perlu di keluarkan via exhaust fan di bagian atas dari tabung pengaduk.

3.  Penempatan dan Tahapan Pemasangan Mesin Komposter RC-200


3.1. Hal – hal yang Harus Diperhatikan


  • Dalam memindahkan mesin Komposter RC-200 diusahakan menggunakan forklift atau crane, untuk mengurangi resiko kerusakan yang terjadi pada tangki.
  • Usahakan dalam mengalokasikan mesin Komposter RC-200 aman dari api, bahan yang mudah terbakar dan benturan benda keras.
  • Periksa kembali area pondasi aman dari puing – puing / batu
  • Perhatikan posisi penempatan mesin komposter sehingga dalam pemasangan pipa tidak terjadi kesalahan.
  • Ikuti petunjuk untuk pemasangan mesin komposter agar tidak terjadi kesalahan fatal yang menyebabkan kerusakan.
  • Lakukan perawatan secara berkala sesuai petunjuk pemeliharaaan mesin komposter RC-200.

3.2. Kondisi pondasi tempat peletakan mesin Komposter RC-200


  • Dimensi Pondasi
    Untuk pembuatan pondasi diharuskan seukuran dengan dimensi tangki yang akan terpasang dan buatkan anchor untuk mesin komposter sesuai posisi lifting lug pada tangki.
  • Elevasi Pondasi
    Sebelum pembuatan pondasi beton untuk RC-200, sesuaikan kedalaman lubang tempat RC-200 dengan dimensi tangki.
  • Material Pondasi
    Struktur tanah harus keras dan tidak labil, pertama harus dilapisi pasir setebal 10 cm yang dipadatkan dan merata , sehingga kokoh untuk dasaran pondasi beton yang akan dibuat. Pondasi harus terbuat dari beton bertulang dengan disesuaikan perhitungan oleh pihak sipil atau minimal ketebalan struktur beton adalah 20-30 cm dengan tulangan Besi berlapis, mengingat bobot berat tangki yang akan terpasang dan menghindari kerusakan tangki yang disebabkan pondasi yang tidak kuat strukturnya.


3.3. Cara Penempatan RC-200


Dalam memindahkan tangki diusahakan menggunakan forklift atau crane, jika menggunakan forklift gunakan tali pengaman yang diikatkan ke forklif untuk mengurangi resiko kerusakan yang terjadi pada tangki. Dan dilakukan dengan hati – hati supaya tidak tidak terjatuh atau terbentur oleh benda keras lainnya.

3.4. Tahapan Pemasangan RC-200


  • Letakan tangki RC-200 di atas pondasi beton bertulang. Usahakan hindari dari benturan dan jatuhnya tangki  dan peletakan tangki menggunakan forklift atau excavator.
  • Jika struktur tanah labil diharuskan menggunakan pasangan bata disekeliling lubang tangki.
  • Ikat dengan clamp (penjepit) kawat seling dari Lifting lug tangki ke Anchor Pondasi yang sudah disiapkan.

4. Perawatan Mesin Komposter RC-200


4.1. Perawatan Tangki Mesin Komposter RC-200


Dalam perawatan tangki yang harus diperhatikan adalah jika permukaan atas tangki akan dibebani, maka permukaan harus di cor beton bertulang.

4.2 Perawatan Asesoris Pendukung


Pengecekan oli gear box motor RC-200 selalu dilakukan, pilih SAE 90 dan perhatikan volume tabung gear box.

Selain itu motor yang kotor selalu dicek dan dibersihkan dari kotoran, terutama ruang blower /kipas motor.



4.4. Hal-hal yang perlu diperhatikan


  • Pembersihan motor dan gear box perlu dilakukan sekali seminggu, termasuk pengecekan oli ger box.
  • Pengecekan blower yang terdapat di dinding bgian belakang.
  • Check kadar air dari hasil olahan/pupuk yang dihasilkan melalui test gempal; pupuk digempal dengan tangan kanan, setelah itu tangan dibuka. Lihat apakah gempalan langsung pecah atau lambat dan tidak pecah.
    Bila langsung pecah berarti kadar airnya <20% dan bila tetap liat dan tidak mau pecah, artinya kadar air >25%.
    Kadar air yang diinginkan dengan kondisi optimal adalah antara 20-25%.


4.5 Pemeliharaan Rutin


No
ITEM
HARIAN
MINGGUAN
BULANAN
TAHUNAN
KETERANGAN

01.
Motor dan gear box dari tumpukan debu






2 minggu sekali buang

02.
Kondisi oli gear box






1 bulan sekali

03.
Kadar air pupuk organik






Sekali 3 hari check








5. INSTRUKSI PENGOPERASIAN MESIN KOMPOSTER RC-200


Berikut adalah petunjuk pengoperasian Mesin Komposter RC-200

  1. Pastikan semua asseories pendukung telah berfungsi dengan baik, motor, gear box, blower, koneksi kabel , Feeder point dan out let produk, dan asseories lain seperti dijelaskan dalam bab sebelumnya.
  2. Buka panel control dengan kunci yang tersedia dan posisi panel tidak jauh dari unit komposter RC-200;
  3. Naikkan tombol power in ke posisi atas, artinya arus dari sumber arus terdekat telah masuk, lampu indikator merah akan menyala;
  4. Nyalakan Motor-2 dengan memutar tombol dari posisi OFF ke ON;
  5. Nyalakan blower 1 dengan memutar tombol dari posisi OFF ke ON;
  6. Cek masing-masing unit yang dinyalakan bekerja atau tidak, dengan melihat lampu indikator untuk masing-masing asesories dengan lampu warna hijau;
  7. Atau bisa dilihat dari bunyi mesin sedang bekerja,;
  8. Tutup kembali panel dan indicator lamp pompa dan blower tetap terlihat dari luar panel yang mengindikasikan pompa dan blower bekerja;
  9. Lakukan pengecekan terhadap kinerja masing-masig alat rutin setiap hari; memastikan unit bekerja dengan baik.

6. TROUBLE SHOOTING


6.1. PETUNJUK UMUM TROUBLE SHOOTING


MASALAH
PENYEBAB
CARA PENANGANAN

Mesin giling tidak bekerja
ü Saat Motor-1 diposisi auto dan pada posisi manual bekerja


ü Ada bahan yang keras tertahan di pisau cacah
ü Sambungan listrik ke motor tidak sempurna
ü Panel rusak

ü Cek benda liat/keras yang tertahan di gerigi mesin cacah dan bersihkan dengan kayu panjang.
ü Cek dan perbaiki sambungan listrik dari panel ke motor-1
ü Cek pembatas, overload dan pembagi arus di dalam panel
Control Panel
ü Sistem tidak bekerja otomatis.



ü Panel Ngetrip

ü Panel control tidak bekerja dengan semestinya.
ü Control Panel rusak.


ü MCB rusak
ü Berarti Salah Satu tegangan dari equipment ada yang naik karena macet / tersumbatnya pompa., dll

ü Pastikan semua tombol dalam posisi auto.
ü Pastikan sumber arus ke PLC
ü Pastikan PLC dalam kondisi bekerja.
ü Periksa kesalahan program.
ü Periksa power dan proteksi fuses.
ü Perbaiki atau ganti MCB
ü bila diperlukan.
ü Segera bersihkan equipment yang macet
Tangki RC-200
ü Tercium bau dari hasil pupuk organik.
ü  

ü Kekurangan supply udara.
ü Kadar air >25%.
ü Supply bakteri kurang banyak.


ü Periksa distribusi udara.
ü Setting kadar air dalam media kompos dengan test gempal, bila >25% tambahkan bahan organik kering spt dedak, kulit padi, dll


Air Blower
ü Blower tidak berputar.

ü Ketidaknormalan suara/putaran.
ü Motor tidak berputar.

ü Motor rusak.
ü Rotor tersumbat
ü Ada material asing di dalam blower.
ü Kekuatan pondasi tidak sesuai
ü Koneksi switch/circuit tidak sesuai.
ü Power supply tidak normal.
ü Motor rusak.
ü Minyak gear terlalu banyak.
ü Overloading.
ü Sumber arus tidak normal.

ü Perbaiki/ganti motor.
ü Lakukan perbaikan.
ü Lakukan penguatan pondasi.
ü Lakukan perbaikan.
ü Perbaiki peralatan power supply.
ü Perbaiki/ganti motor.
ü Isi oli ke pusat tempat oli (stalling).
ü Perbaiki peralatan power supply.

7.  JAMINAN PURNA JUAL MESIN KOMPOSTER RC-200


Garansi berlaku sesuai dengan sertifikat yang diberikan oleh pihak PT. ROLAND REKASINDO kepada pihak pemilik (pembeli) selama 1 tahun bila ditemukan kesalahan perakitan unit mesin, namun bila diakibatkan oleh kesalahan prosedur dan kelalaian pengguna saat pengoperasian, garansi tidak diberlakukan.