Entri Populer

Kamis, 28 April 2011

MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI JERMAN

Hallo Pak Syarwani,

Terima kasih atas tanggapannya yang cepat atas mail saya. Setelah membaca artikel yang bapak kirimkan ke saya ada beberapa hal yang bisa saya informasikan.Tapi sebelumnya saya informasikan bahwa komentar saya ini berdasarkan artikel secara keseluruhan dan bukan
kebenaran angka2 statistik yang ada dalam artikeltersebut.

Komentar:
1. Memang benar bahwa masalah persampahan di Jerman merupakan masalah yang kemudian menjadi manfaat. Perkembangan di bidang ini memang sangat drastis dalam tahun2 terakhir, hal ini juga menarik dunia industri,sehingga semakin banyak industri2 baru di bidang
persampahan yang bermunculan, baik itu untuk bidang Service, IT maupun bidang logistik. Salah satunya adalah tempat kerja saya FIEGE relog GmbH.

  2. "Setiap orang wajib memisahkan jenis sampah secara langsung dari dekat rumahnya." pada bagian tulisan ini bisa saya tambahkan bahwa pemisahan sampah tidak hanya dilakukan di dekat rumah tapi langsung di setiap rumah tangga. Setiap rumah tangga di Jerman punya 3 jenis Tong sampah: Tong Biru atau Hijau buat sampah kertas, tong hitam buat sampah2 sisa non-organik (example: abu sisa rokok dll), tong sampah coklat buat sampah organik(mis. sisa2 makanan), dan tong sampah kuning buat sampah pelastik(mis. bekas pembungkus), selain itu juga untuk sampah pelastik biasanya dipakai kantong2 khusus yang biasanya bisa diambil gratis di kantor2 kecamatan atau supermarket sekitar rumah.Tong2 sampah ini akan dipungut sesuai jadwal (hari danjenis tong sampah)yang tertera pada "kalender pemungutan sampah", kalender ini diterima oleh setiap rumah tangga setahun sekali sebelum pergantian tahun gratis, atau bisa juga minta gratis ke kantor2 kecamatan terdekat.

Sebagai informasi, tesis yang sedang saya tulis saat ini membahas tentang route pemungutan sampah tersebut, artinya saya sedang meneliti beberapa software yang biasanya dipakai oleh perusahan2 pemungut sampah atau juga instansi2 pemungutan sampah. Faktor2 apa saja
yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah route pemungutan sampah, dan siapa saj yang berhak memungut sampah, karena tidak semua industri sampah berhak memngutu sampah dari rumah tangga yang sebenarnya merupakan tanggung jawab instansi2 sampah milik pemerintah. Dan sejauh mana tanggung jawab ini boleh dilimpahkan ke industri.

3. "Itu artinya setiap botol air mineral bekas yang  dimasukkan ke mesin pengumpul akan memberikan keuntungan minimal 6 sen euro atau Rp 720 per botol"

Pendapat ini menurut saya tidak benar.
Nilai botol bekas yang saat ini berlaku di Jerman adalah:
* 8 cent untuk botol bir
* 15 cent buat beberapa minuman seperti coca cola
sampai 1 L atau minuman kaleng, dan botol gelas lainnya, dan  25 cent buat botol pelastik.

Perhitungan diatas salah, karena misalnya, saya beli minuman dengan harga 0,19 cent, di kasir
saya harus bayar 0,19 cent + 0,25 cent = 0,34 cent, dan kalau sudah habis, botol bekasnya saya kembalikan dan saya bakal terima 0,25 cent tidak lebih dan tidak kurang. Jadi saya cuman terima nilai yang sama dengan yang saya bayar buat botol kemasan tersebut, artinya tidak ada keuntungan secentpun.

Tapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa hanya botol2 tertentu yang ada gambar labelnya "recycling buat botol bekas" saja yang bisa dikembalikan, dalam artian sekitar 90% botol / kemasan minuman yang saat ini beredar di Jerman, yang bisa dikembalikan, tapi ada juga botol atau kemasan minuman yang nggak perlu/nggak bisa dikembalikan.

Sebagai info tambahan, saat ini saya bekerja di bagian ektronik dan barang2 elektronik.
Sejak dikeluarkannya undang2 ElektroG yang merupakan wujud pelaksanaan dari undang2 WEEE yang dikeluarkan oleh komite EU setiap produsen baik yang berasal dari jerman maupun dari luar jerman wajib mendaftarkan barang elektronik ataupun yang termasuk kategorie elektronik menurut undang2 EloktroG yang mereka jual di jerman pada sebuah institusi yang bernama EAR.

  Menurut ElektroG setiap produsen barang2 elktronik wajib bertanggung jawab terhadap barang2 yang mereka perjual belikan di Jerman, artinya mereka bertanggung jawab dalam hal recycling atau pun dalam hal sampah barang2 elktronik ini. FIEGE relog GmbH dalam hal ini membantu produsen2 dalam mendaftarkan barang2 elektronik yang mereka produksi maupun perjual belikan di Jerman pada EAR, selain itu kami juga menawarkanjasa lain, misalnya jasa pemungutan sampah2 elektronikini, jasa penjualan kembali bagian2 dari sampah2 elktronik ini yang sekirayna masih punya nilai jual.
dan jasa2 lainnya (Kalau mau bisa baca dalam Mail perkenalan saya, tentang konsep2 dari FIEGE relog GmbH).

Saya harap penjelasan saya diatas sedikit bisa memberi kejelasan buat bapak. Sekiranya masih ada pertanyaan,akan saya usahakan untuk menjawab.


Sampah Mencetak Uang ala Jerman

Orin Basuki

Kesadaran penduduk Jerman untuk mengelola sampah dimulai sejak 1972 ketika aturan umum pertama tentang pengelolaan sampah dibuat.Hasilnya luar biasa. Kini ada 250.000 orang yang digaji dari pabrik pengolahan sampah. Nilai perputaran uang dari bisnis itu mencapai 50 miliar euro, setara dengan Rp 600 triliun setahun.

Itu menunjukkan perlindungan lingkungan sudah merupakan salah satu kunci pengembangan ekonomi dan menyumbangkan penambahan rantai nilai perekonomian secara signifikan, kata Menteri Lingkungan Hidup,Konservasi Alam, dan Pengamanan Energi Nuklir Pemerintah Federal
Jerman Sigmar Gabriel.

Tahun 1991, Pemerintah Federal Jerman mengeluarkan Peraturan Pengemasan (untuk sampah), yang merupakan peraturan pemerintah pertama yang diterbitkan berdasarkan perbedaan material. Peraturan ini sangat efektif karena mampu menurunkan produksi sampah rumah tangga dan usaha kecil di perkotaan dari 15,6 juta ton pada tahun 1991 ke 13,7 juta ton pada tahun 1997.

Setiap orang wajib memisahkan jenis sampah secara langsung dari dekat rumahnya. Mereka harus memisahkan sampah gelas, kertas,pakaian tua, kompos, atau sampah biologis, lalu membuangnya ke tempat sampah berdasarkan warna kontainer yang ada di setiap lingkungannya.

Setelah itu, ada banyak peraturan pemerintah lainnya yang diterbitkan berdasarkan jenis sampah. Misalnya, aturan tentang sampah minyak, polychlorinated biphenyl (PCB), polychlorinated
terphenyl (PCT), sampah baterai, kayu, bekas bangunan, dan aturan tentang sampah elektronik. Semua peraturan itu dipayungi undang-undang, yakni UU Pengembangan Manajemen Pengelolaan Sampah dengan Siklus Tertutup.

Salah satu yang menarik adalah penerapan aturan tentang pengembalian sampah botol kemasan air mineral, bir, dan minuman ringan berkarbonat, yang dimulai sejak 1 Januari 2003. Setiap penduduk
Jerman dapat membawa kemasan minuman bekas ke supermarket terdekat,kemudian memasukkannya ke mesin khusus satu per satu. Hasilnya, setiap botol kemasan air minum bervolume 0,1 hingga 3 liter akan mendapatkan 25 sen euro atau setara dengan Rp 3.000 per botol.

Padahal, harga minuman mineral berisi 1,5 liter hanya 19 sen euro atau sekitar Rp 2.280 per botol. Itu adalah harga minuman mineral yang dibeli dari supermarket paling murah di Jerman saat ini, yakni Aldi Markt.

Harga air mineral di luar Aldi bisa jauh lebih mahal lagi, mulai dari 29 sen euro atau Rp 3.480 per botol hingga 1 euro atau Rp 12.000 per botol di warung kecil. Itu artinya setiap botol air
mineral bekas yang dimasukkan ke mesin pengumpul akan memberikan keuntungan minimal 6 sen euro atau Rp 720 per botol.

Syaratnya, harus membeli air mineral dari Aldi biar lebih murah. Bayangkan, kalau Anda memasukkan botol kemasan yang lebih kecil dan membelinya di Aldi, keuntungannya lebih besar.

Semua aturan tersebut secara masif mengikat seluruh warga negara Jerman dan para pendatangnya. Hasilnya sangat menguntungkan secara ekonomi dan lingkungan. Tidak hanya secara mikro di lingkungan perumahan, tetapi hingga ke perindustrian.

Industri penghasil teknologi pengelolaan lingkungan dan sampah telah memberikan sumbangan yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Eropa. "Nilai pasar global untuk teknologi ini akan berlipat ganda, dari 1 triliun euro pada tahun 2005 meningkat mendekati angka 2,2 triliun euro pada tahun 2020," ujar Gabriel.

Manfaat lingkungan

Saat ini separuh dari sampah perkotaan dan industri yang diproduksi di seluruh Jerman telah dapat didaur ulang menggunakan teknologi buatan sendiri. Total sampah perkotaan yang dapat didaur ulang mencapai 28 juta ton. Sampah industri mencapai 30 ton serta sampah konstruksi dan material bangunan 163 ton. Di setiap perkampungan, sampah yang dapat didaur ulang mencapai 3 ton per tahun, atau setara dengan berat tiga mobil berukuran kecil di Jerman.

Orang Jerman sangat bergantung pada kemasan gelas, terutama untuk makanan dan minuman. Pada tahun 2004, sampah berbahan dasar gelas yang dikumpulkan mencapai 2,73 juta ton, dan 91,21 persennya dapat didaur ulang menjadi produk gelas baru. Total daur ulang yang dilakukan mencapai 40 kali sehingga menghemat banyak sekali bahan baku pembuat gelas setiap tahun.

Saat ini terdapat 46 juta mobil di jalan Jerman, dan setiap tahun ada penambahan sebanyak 3,3 juta mobil. Akibatnya, Jerman harus mendaur ulang sedikitnya 800.000 mobil setiap tahun.

Sampah mobil, gelas, dan kertas merupakan bagian dari sampah perkotaan yang diproduksi sebanyak 48,5 juta ton, dan 58 persen di antaranya didaur ulang setiap tahun di Jerman. Hasilnya, terjadi penghematan energi listrik dan panas yang digunakan untuk memproduksi barang baru dengan bahan mentah yang baru sebesar 64.000 gigajoule, atau setara dengan energi yang digunakan oleh 400.000 penduduk selama setahun.

Penyandang gelar doktor untuk pengelolaan energi di Jerman, Dirk Asendorpf, mengatakan, hal itulah yang mendorong Jerman serius mengelola sampah.

"Masalah sampah sudah menjadi masalah global, apalagi telah dikeluarkan Protokol Kyoto yang mengikat semua negara untuk mengelola limbahnya dengan lebih serius," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar