Artikel, merupakan pergulatan pemikiran dari seorang ahli atas
masalah yang sedang berkembang di masyarakat. Harian KOMPAS, merasa
perlu menyediakan ruang tersendiri guna menampung pergulatan pemikiran
yang muncul di masyarakat, dan diharapkan bisa berdampak bagi yang
lain. Maka, KOMPAS, menempatkan artikel sebagai intellectual exercise
(asah intelektual). Rubrik artikel KOMPAS, bukan dimaksudkan untuk
mencari nama, pun bukan dimaksudkan untuk (maaf) mencari uang. Maka
artikel yang dimuat harian KOMPAS, diharapkan ditulis oleh ahlinya.
Untuk itu, kepada para penulis, diharapkan juga mengirimkan riwayat
hidup dan keahlian atau kompetensinya. Dengan demikian, KOMPAS bisa
melihat dengan jelas, kompetensi seseorang ketika menuliskan
artikelnya.
TEMA
(1)Pertama-tama, temukan yang akan ditulis. Amat diharapkan tema yang
akan diulas terkait dengan kompetensi yang dimiliki penulis. Perumusan
masalah atau tema (sebelum mengetik) itu penting. Dari perumusan tema
atau masalah itu, akan kehilatan rangkaian gagasan yang tertuang dalam
judul serta kalimat-kalimat pada alinea awal. Amat diharapkan tema
berkait dengan masalah yang sedang menjadi pembicaraan hangat di
masyarakat.
(2)Referensi: Referensi amat diperlukan guna mendukung tema yang akan diluncurkan.
(3)Bahasa: gunakanlah bahasa yang sederhana dan logis. Sedapat mungkin hindari pemakaian bahasa Inggris yang terlalu banyak.
PENULISAN
(1)Bagaimana memasukkan/merangkum referensi yang ada ke dalam tulisan,
dan bagaimana meramunya. Jangan sampai ide terasa melompat-lompat.
(2)Dalam menulis, gunakankaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar,
termasuk istilah-istilah, idiom, pemakaian bahasa asing dan sebagainya.
BACA KEMBALI
Seusai menulis artikel, baca kembali isi seluruh artikel, baru dikirim.
Pembacaan ulang itu penting, guna menghindari loncatan gagasan,
menemukan kalimat yang tidak ”jalan/nyambung”.
Apakah penggunaan bahasa asing sudah ditulis dengan benar?
KRITERIA UMUM ARTIKEL KOMPAS
(1)Artikel harus asli, bukan plagiasi, bukan saduran, bukan terjemahan,
bukan sekadar kompilasi, pun bukan sekadar rangkuman pendapat/buku
orang lain. Apabila sebuah artikel terbukti merupakan plagiasi, maka
penulis bersangkutan akan ”di black-list” paling cepat satu tahun.
(2)Belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain. Selain itu,
artikel yang sama, dalam waktu bersamaan dikirim ke media atau penerbit
lain. Kasus ini sering terjadi. Penulis mengirim artikel yang sama ke
media lain. Ada semacam ”kebanggaan” bila artikel yang sama dari
penulis yang sama bisa dimuat di banyak media. Tetapi bagi KOMPAS yang
menilai artikel sebagai bagian dari intellectual exercises, cara-cara seperti itu tidak bisa dibenarkan. Kepada mereka, KOMPAS akan memberi ”hadiah” grounded selama tiga bulan, enam bulan, sembilan bulan, setahun, atau selamanya.
(3)Topik yang diuraikan atau dibahas merupakan sesuatu yang aktual,
relevan, dan sedang menjadi pembicaraan hangat di masyarakat.
(4)Substansi yang dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan
kepentingan komunitas tertentu. Hal ini dilandasi pengertian umum,
Harian KOMPAS adalah media umum, bukan koran partai, bukan majalah vak
atau jurnal dari disiplin ilmu tertentu.
(5)Artikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penulis
lain, baik informasi, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran, maupun
solusinya.
(6)Uraian yang disajikan bisa membuka pemahaman atau pemaknaan baru
maupun inspirasi atas suatu masalah atau fenomena yang berkembang di
masyarakat.
(7)Artikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih. Mengapa? Jangan
sampai penulis yang satu menjadi lokomotif bagi penulis yang lain.
(8)Penyajian artikel menggunakan bahasa populer/luwes, mudah dipahami
pembaca yang heterogen dengan latar belakang pendidikan beragam.
(9)Penyajian artikel tidak berkepanjangan. Panjang tulisan untuk:
ARTIKEL A, panjang 5.000-5.300 character with space (sekitar 700 kata)
ARTIKEL B, panjang 4.500-5000 character with space (sekitar 600 kata)
ARTIKEL C, panjang 4.000-4.500 character with space (sekitar 500 kata)
Mengapa artikel ditolak?
(1)Artikel ditolak bila topik atau tema yang disajikan tidak aktual.
(2)Artikel ditolak bila penyajiannya berkepanjangan (melebihi ketentuan)
(3)Artikel ditolak bila cakupan bahasan terlalu mikro atau lokal.
(4)Artikel ditolak bila konteks yang disajikan kurang jelas.
(5)Artikel ditolak bila bahasa yang digunakan ”terlalu tinggi”, terlalu
ilmiah, terlalu akademis, kurang populer dan sulit ditangkap
masyarakat umum.
(6)Artikel ditolak bila uraiannya terlalu sumir.
(7)Artikel ditolak bila penyajian dan gaya tulisannya seperti menulis pidato, menulis makalah, atau menulis kuliah.
(8)Artikel ditolak bila sumber kutipan yang diambil, kurang jelas.
(9)Artikel ditolak bila terlalu banyak kutipan, sehingga artikel hanya
berisi kumpulan kutipan dan tidak memunculkan pendapatnya sendiri.
(10)Artikel ditolak bila alur uraian tidak runut, ide meloncat-loncat
PENGIRIMAN ARTIKEL
Pengiriman artikel bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Namun
yang amat penting adalah, para penulis pemula hendaknya menyertakan
riwayat hidup berikut latar belakang pendidikannya, ketika mengirimkan
artikelnya.
Pengiriman artikel bisa dilakukan melalui:
(1)Melalui pos
(2)Melalui faksimile (021-5486085 atau 021-5483581)
(3)Melalui e-mail ke opini@kompas.com atau opini@kompas.co.id
Meski demikian, kami lebih suka menerima kiriman artikel melalui
e-mail. Alasannya sederhana saja. Bila artikel dikirim melalui pos atau
faksimile (berbentuk hard copy), kami harus menulis ulang agar bisa
disesuaikan dengan sistem komputer yang ada pada kami. Karena ada
keharusan mengetik ulang, maka terbuka kemungkinan terjadinya salah
ketik, atau loncatan-loncatan dalam pembacaan selama pengetikan
Sistem mekanis pengomposan adalah pengolahan mekanis dalam tabung komposter dan dapat memperoleh kompos setiap hari dan tidak butuh lahan yang luas (100-150 m2). Mesin ini berkapasitas 2-3 ton/hari dapat mengolah sampah organik sebanyak 8-10 m3 perhari, kapasitas sedang dan kecil juga dapat dilayani dengan dibawah 1 ton/hari sampai 100 kg/hari. Kami tawarkan kerjasama [engelolaan atau dengan sistem beli putus bila tertarik, hub kami 081384588749 atau WA: 081218234570
Entri Populer
-
Feldspar dengan bahan kimia: Aluminium Silikat dengan rumus kimia kompleks (Na, K, Ca) AlSi3Og; SiO2 dengan kandungan 90-94% feldspar dan 6...
-
BEKASI (Pos Kota) – Warga Kota Bekasi, Jawa Barat siap-siap daerahnya menjadi lautan sampah selama setahun ke depan. Ini bakal terjadi apabi...
-
Di dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 28/Permentan/SR.130/5/2009 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah, dikenal istila...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar