Tanpa kita sadari, bahan-bahan di sekitar kita mengandung bahan kimia
berbahaya. Walaupun kadar bahan-bahan kimia yang berada di udara tidak
melebihi ambang batas berbahaya. Namun, bahan kimia tersebut akan
berpengaruh bagi kesehatan jika dalam jangka waktu lama bahan kimia
tersebut terhirup. Berikut merupakan bahan kimia yang sering terhirup:
1. Asbes
Asbes adalah serat mineral silika yang bersifat fleksibel tahan lama
dan tidak mudah terbakar. Asbes banyak digunakan sebagai isolator panas
dan pada pipa saluran pembuangan limbah rumah tangga dan bahan material
atap rumah. Jika ikatan asbes dalam senyawa lepas menyebabkan serat
asbes masuk ke udara dan bertahan cukup lama di udara.
2. Bioaerosol
Virus, bakteri, jamur, lumut, serangga, dan serbuk sari tumbuhan
merupakan kontaminan biologi. Kontaminan biologi ini akan mencemari
udara bersih jika terhembus angin dan masuk ke udara.
3. Formaldehid
Formaldehid merupakan gas yang tak berwarna dan diemisikan ini
merupakan aldehid sederhana. Gas ini diemisikan dari bahan bangunan,
industri rumah tangga, atau proses pembakaran. Formaldehid dapat masuk
ke udara akbat pengikisan dan penguapan yang diakibatkan panas tinggi.
4. Bahan-bahan pertikulat
Bahan pertikulat merupakan debu yang beterbangan di udara. Pertikulat
dapat berupa bentuk logam-logam berat jika terhirup mengakibatkan
penyakit.
5. Senyawa organik volatil (Volatil Organic Compound)
Senyawa organik volatil atau VOC mudah menguap pada suhu kamar. VOC
sering kita temui dalam bentuk aerosol yang terdapat pada pembersih cat,
vernis, produk-produk kayu yang di-pres pestisida, dan semir.
6. Karbon mnoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan
juga tak berasa. Gas ini berbentuk cairan pada suhu di bawah 129oC.
Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara
berupa gas buangan. Gas ini berbahaya karena mampu menurunkan fungsi
sistem kontrol syaraf turun, jantung, dan paru-paru.
7. Karbondioksida (CO2)
Kadar CO2 semakin meningkat seiring dengan meningkatnya industri di bumi ini. Sebenarnya CO2 tak berbahaya bagi manusia, namun mengakibatkan peningkatan suhu di permukaan bumi.
8. Nitrogen Oksida (NOx)
Gas yang sering disebut NO2 atau NOx ini tak
berbau dan tak berwarna. Konsentrasi gas NO yang tinggi dapat
menyebabkan gangguan pada sistem syaraf yang mengakibatkan
kejang-kejang. Bila keracunan ini berlanjut akan menyebabkan kelumpuhan.
9. Ozon
Ozon merupakan polutan sekunder yang merupakan emisi tak langsung ke
dalam udara tetapi dibentuk oleh reaksi fotokimia. Ozon terbentuk di
lapisan ozon dan lapisan ini dapat terkikis oleh klorofluorokarbon
(CFC). Ozon masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan karena ozon tak
larut air.
Sumber: chem-is-try.org
Sistem mekanis pengomposan adalah pengolahan mekanis dalam tabung komposter dan dapat memperoleh kompos setiap hari dan tidak butuh lahan yang luas (100-150 m2). Mesin ini berkapasitas 2-3 ton/hari dapat mengolah sampah organik sebanyak 8-10 m3 perhari, kapasitas sedang dan kecil juga dapat dilayani dengan dibawah 1 ton/hari sampai 100 kg/hari. Kami tawarkan kerjasama [engelolaan atau dengan sistem beli putus bila tertarik, hub kami 081384588749 atau WA: 081218234570
Entri Populer
-
Menurut UU-18/2008 tentang Pengelolaan Sampah , terdapat 2 kelompok utama pengelolaan sampah, yaitu: Pengurangan sampah (waste minimizatio...
-
JAKARTA (Suara Karya): Mengelola sampah warga DKI Jakarta saja sudah kewalahan, tetapi anehnya Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Banta...
-
MENTERI Pertanian Suswono mengatakan, dengan kebijakan tersebut, diharapkan, penggunaan pupuk anorganik atau kimia oleh petani yang saat in...
-
GAMBIR (Pos Kota) – Pemprov DKI Jakarta mengajak Pemkot Tangerang dan Pemkot Tangsel bekerjasama mengolah sampah di tempat Pembuangan ...
-
Kebun Karinda 12 Desember 2010, pukul 9 pagi datang barisan sepeda motor dikendarai 40 karyawan “gardener” dari Mulia Group Property. Mereka...
-
Defenisi Kompos H asil penguraian dari campuran bahan-bahan organik oleh berbagai macam mikroba dengan kondisi lingkungan (temperatur ,...
-
FRANS AGUNG Sapi dimanfatkan betul kotorannya untuk pembuatan kompos organik, di daerah Desa Giri Mekar Kecamatan Cilengkrang, Bandung Jabar...
-
Tim peneliti dari University of Georgia berhasil mengembangkan cara baru memanfaatkan karbon dioksida di atmosfer dan mengubahnya me...
-
BUKU PANDUAN PROSEDUR PEMASANGAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN MESIN KOMPOSTER RC-200 . ...
-
JAKARTA (KOMPAS) - Ribuan ton limbah plastik menggunung di Tempat Pembuangan Akhir Kota Madiun, Jawa Timur. Di tangan Tri Handoko, limbah p...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar