Sistem mekanis pengomposan adalah pengolahan mekanis dalam tabung komposter dan dapat memperoleh kompos setiap hari dan tidak butuh lahan yang luas (100-150 m2). Mesin ini berkapasitas 2-3 ton/hari dapat mengolah sampah organik sebanyak 8-10 m3 perhari, kapasitas sedang dan kecil juga dapat dilayani dengan dibawah 1 ton/hari sampai 100 kg/hari. Kami tawarkan kerjasama [engelolaan atau dengan sistem beli putus bila tertarik, hub kami 081384588749 atau WA: 081218234570
Entri Populer
-
Thursday, 08 January 2015, 12:49 WIB Sampah di Kali Krukut REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa ...
-
Membuat komposter sendiri di rumah dapat menggunakan berbagai wadah yang terdapat di rumah kita seperti ember, gentong, tong plastik, drum...
-
Logam-logam berat seperti arsenik, kadmium, dan timbal telah dideteksi dalam asap rokok,dengan menunjukkan bahwa unsur-unsur toksik ini bisa...
-
Sampah organik yang dihasilkan oleh sebuah rumah tangga atau 1 kepala keluarga (KK) yang beranggota 5 orang (Bapak, Ibu, 2 anak dan 1 pemban...
-
Kebonnanas, Wartakotalive.com Baru-baru ini, Kementerian Lingkungan Hidup menyampaikan substansi penting dari Peraturan Pemerintah Nomor ...
-
Mengenai air, kota-kota besar di Indonesia telah mengalami dua hal berlawanan, misalnya ; di permukaan tanah, banjir bisa mencapai atap ru...
-
Mahalnya harga pupuk saat ini sangat berpengaruh terhadap produktivitas dari para petani. Hal ini disebabkan pupuk urea menjadi komoditi uta...
-
oleh: kasam Pengarang : Dirjen HKI More About : cara mengurus hak paten ke pemerintah INTELECTUAL Property Rights (IPR) dike...
-
Kontan.co.id: by Dina Mirayanti Hutauruk - Kamis, 26 Juni 2014 Pengelolaan sampah sering menjadi permasalahan, terutama...
-
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemprov DKI akan menggandeng pihak swasta untuk membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter dengan t...
Rabu, 31 Agustus 2011
Mengidentifikasikan Polutan Berbahaya di Udara Perkotaan ,Ditulis oleh Awan Ukaya pada 08-02-2010
Pencemaran udara berkaitan dengan sepuluh dari ratusan penyebab kematian setiap tahunnya. Namun, saat para ilmuwan melakukan studi toxicology di laboratorium untuk menentukan beberapa polutan, beberapa yang paling buruk seringkali tidak terjangkau, kata peneliti pada Universitas North Carolina di Chapel Hill.
Maka William Vizuete, Ph.D., asisten profesor teknik dan ilmu lingkungan di UNC Gillings School of Global Public Health, mencari cara yang paling mudah, lebih efektif untuk menemukan dan memperkirakan polutan racun yang sebenarnya dihirup oleh orang-orang khususnya di perkotaan.
CAMPURAN RACUN yang sama halnya dengan polutan, dimana secara langsung dihasilkan dari beberapa sumber seperti kendaraan bermotor dan mobil dan cerobong asap pabrik, orang – orang juga menghirup campuran lainnya yang berasal dari udara dengan rekasi kimiawi. Beberapa polutan yang terbuat di udara secara tipikal tidak diperkirakan atau bahkan diketahui. Vizuete dan para rekanan penelitinya memelajari tidak hanya efek dari polutan tunggal tetapi juga bagaimana mereka mempengaruhi orang – orang pada kombinasi antar satu sama lainnya.
Studi MENANGKAP EFEK MATAHARI di atap ruang lingkungan UNC Gillings School of Global Public Health, dimana kualitas udara dipelajari, telah menunjukkan bahwa polutan lima sampai sepuluh kali lebih berbahaya saat memuai di sinar matahari.
DAMPAK: MENINGKATKAN KUALITAS UDARA. Vizuete dan timnya mengaplikasikan teknologi baru untuk memelajari polusi udara kerusakan sel paru – paru, pertama – tama di laboratorium ruang asap mereka, lalu di lapangan. Data ini akan membantu menciptakan model yang komprehensif kimiawi polusi udara dan tingkat racunnya serta membantu mengidentifikasi polutan – polutan yang berbahaya bagi paru – paru manusia.
Para peneliti juga mengembangkan suatu peralatan portable yang memperbolehkan mereka untuk menggunakan kultur sel paru – paru manusia guna memelajari udara di lapangan dimana polusi sebenarnya muncul. Data dari ruang tersebut dan instrumentasi biological baru akan tersedia bagi yang lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar