Sistem mekanis pengomposan adalah pengolahan mekanis dalam tabung komposter dan dapat memperoleh kompos setiap hari dan tidak butuh lahan yang luas (100-150 m2). Mesin ini berkapasitas 2-3 ton/hari dapat mengolah sampah organik sebanyak 8-10 m3 perhari, kapasitas sedang dan kecil juga dapat dilayani dengan dibawah 1 ton/hari sampai 100 kg/hari. Kami tawarkan kerjasama [engelolaan atau dengan sistem beli putus bila tertarik, hub kami 081384588749 atau WA: 081218234570
Entri Populer
-
Feldspar dengan bahan kimia: Aluminium Silikat dengan rumus kimia kompleks (Na, K, Ca) AlSi3Og; SiO2 dengan kandungan 90-94% feldspar dan 6...
-
BEKASI (Pos Kota) – Warga Kota Bekasi, Jawa Barat siap-siap daerahnya menjadi lautan sampah selama setahun ke depan. Ini bakal terjadi apabi...
-
Di dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 28/Permentan/SR.130/5/2009 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah, dikenal istila...
Rabu, 31 Agustus 2011
Pestisida Ramah Lingkungan ,Ditulis oleh Indygo Morie pada 17-02-2010
Bila kita memikirkan tentang beberapa jenis rempah yang banyak digemari orang seperti rosemary, thyme, bawang putih, dan mint dan kemudian coba Anda bayangkan ke suatu yang lebih besar lagi ke lahan pertanian yang besar lagi dimana banyak ditanam jenis sayuran dan buah maka kita akan juga memikirkan bagaimana penggunaan pestisida untuk menjaga lahan pertanian tersebut dari serangan hama sehingga panen dapat tetap dilakukan. Sekarang banyak sekali lahan pertanian yang dilakukan secara organic dimana mereka menggunakan bahan alami untuk membunuh hama, dibandingkan dengan penggunaan pestisida konvensional. Sebagaimana industri juga mulai berusaha untuk memenuhi kebutuhan buah dan sayuran yang lebih alami sebagai tuntutan konumen.
Studi terbaru yang dimuat di American Society’s 28th National Meeting, para peneliti dari Kanada melaporkan suatu subyek penelitian baru yang sangat menarik dibidang “essential oil pestisida” atau yang disebut sebagai “aroma pembunuh”. Zat ini mewakili kelas baru dalam insektisida alami yang memperlihatkan sifat ramah lingkungan dan dapat dipergunakan sebagai pengganti insektisida konvensional dimana dapat mengurangi resiko keracunan terhadap manusia dan hewan, kata para peneliti.
“Kami melakukan eksplorasi terhadap pestisida alami yang potensial berdasarkan essential oil tanaman yang banyak dipergunakan dalam makanan dan minuman sebagai perasa”, kata perwakilan peneliti Murray Isman, Ph.D dari Universitas British Columbia. Pestisida baru ini umumnya dibuat dari campuran sejumlah kecil dua atau empat essential oil yang dilarutkan dalam air. Beberapa campuran ini brhasil membunuh beberapa jenis serangga dan campuran yang lain berhasil mengusir mereka.
Selama beberapa dekade terakhir, Isman dan koleganya telah melakukan banyak test terhadap essential oil tanaman dan mereka menemukan spectrum yang sangat luas mengenai aktifitas pestisida dalam melawan hama tanaman. Beberapa essential oil komersil sekarang telah digunakan oleh petani dan essential oil ini menunjukkan adanya sifat proteksi terhadap hama dari tanaman strawberry, bayam, dan tomat, kata para peneliti.
“Essential oil ini telah berhasil menggantikan banyak produk pestisida yang berbasis arsen”, kata Isman. “Tentu saja market essential oil sebagai insektisida masih kecil, akan tetapi pertumbuhannya akan semakin meningkat dan saat itu akan menjadi momentum yang sangat baik bagi pestisida alami ini”
Pestisida alami ini memiliki bebrapa keuntungan. Tidak seperti pestisida konvensional, pestisida ini tidak memerlukan ijin secara hukum untuk mempergunakannya dan berita baiknya petani dapat menggunakannya secara langsung. Manfaat lain adalah serangga tidak akan memiliki kesempatan untuk menciptakan sistem resistansi terhadap pestisida ini, dan yang jelas sangat aman bagi para petani yang tentunya berhubungan langsung dengan pengginaan pestisida ini.
Diantara manfaat tersebut, terdapat kekurangan dari pestisida ini yaitu essential oil cenderung lebih cepat menguap dan terdegradasi secara cepat dengan adanya sinar matahari, sehingga para petani cenderung untuk mengaplikasikan pestisida ini beberapa kali dibandingkan dengan pestisida konvensional. Beberapa pestisida alami ini bertahan beberapa jam, dibandingkan pestisida konvensional yang bisa bertahan beberapa hari sampai satu bulan, kerugian yang lain diperlukan konsentrasi yang jauh lebih tinggi untuk dapat berfungsi secara efektif. Para peneliti sekarang bekerja untuk meneliti agar pestisida alami ini dapat bertahan lebih lama dan lebih bersifat potensial.
“Pestisida alami ini masih belum menjadi satu cara efektif untuk mengontrol hama”, kata Isman. Konvensional pestisida tetap menjadi idola dalam mengontrol hama secara efektif untuk mengontrol ulat, belalang, kumbang dan beberapa serangga yang lebih besar, katanya. “Akan tetapi pada akhirnya kita harus tetap memikirkan tentang lingkungan dan keselamatan manusia”.
Pestisida alami ini tidak hanya bermanfaat bagi pertanian. Beberapa essential oil bermanfaat bagi pengusir serangga di lingkungan rumah tangga. Tidak seperti pembasi serangga rumah tangga yang konvensional yang memiliki bau yang tidak enak, essential oil ini memiliki bau yang enak dan aroma yang menyenangkan. Kandungannya adalah sama seperti yang digunakan dalam produk aromaterapi seperti cinnamon dan peppermint, kata Isman.
Industri telah mengembangkan prodauk bebasis aroma essential oil yang dapat mengusir kutu anjing dan kucing tanpa membahayakan pemiliknya. Para peneliti sekarang telah meneliti penggunaan essential oil ini untuk dipergunakan membunuh mikroba seperti E. coli dan Salmonella dimana mikroba ini dapat meracuni manusia yang terdapat dalam buah dan sayuran. Peneliti lain mengeksplor potensial penggunaan lavender, basil, bergamot, patchouli oil, dan beberapa jenis minyak yang lain untuk melawan serangga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar