Entri Populer

Rabu, 06 Maret 2013

Kerusakan Ozon


 http://matoa.org/wp-content/uploads/2011/11/lubang-ozon.jpg

Hingga Juli 2011, kerusakan lapisan ozon di Kutub Selatan mencapai 27 juta km2, kerusakan tersebut lebih besar dari Amerika Utara yang luasnya sekitar 25 juta km2.
Meningkatnya kerusakan ozon diakibatkan karena banyaknya alat pemadam kebakaran dan bahan pestisida yang menggunakan bahan perusak ozon (BPO).
Ozon merupakan gas yang secara alami berbentuk gas dan terdapat di atmosfer bumi. Ozon berbentuk molekul yang tersusun dari 3 atom oksigen. Ozon dapat pecah secara alami di atmosfer oleh rekasi kimia yang mengandung nitrogen, hidrogen,dan klorin.
Ozon berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet pada panjang gelombang tertentu. Ozon berperan sebagai penyaring radiasi sinar UV-B matahari sehingga mampu melindungi bumi dan kehidupan di dalamnya.

Radiasi UV-B sangat berbahaya bagi kehidupan. Adanya ozon stratosfir membuat sebagian besar UV-B diserap sehingga seharusnya yang akan sampai ke permukaan bumi hanya 2-3 %. Radiasi UV-B yang tinggi mampu mengakibatkan mata rusak, kanker kulit, mengurangi laju pertumbuhan tanaman, mengganggu keseimbangan ekosistem, mempercepat degradasi plastik, mengurangi sistem kekebalan manusia, dan meningkatkan resiko terhadap penyakit.

Bahan perusak ozon (BPO) merupakan bahan-bahan kimia yang berpotensi bereaksi dengan molekul ozon di stratosfer. Senyawa tersebut mengandung berbagai kombinasi elemen kimia klorin, florin, bromin, karbon, dan hydrogen dari kelompok halokarbon.
Gas asap buang kendaraan dan industri tidak bisa menyebabkan kerusakan lapisan ozon karena tidak mengandung bpo chlor dan fluor atau brom dan fluor. Gas asap bunag kendaraan bermotor ataupun industry tidak dapat mencapai ketinggian ozon di stratosfir. Namun, gas buang tersebut membahayakan bagi kehidupan karena berperan dalam pemanasan global.

Sebagian besar negara masih menggunakan BPO untuk kegiatan servis lemari es, AC, dan peralatan pendingin yang menggunakan BPO jenis CFC dan HCFC. BPO digunakan sebagai bahan pengembang untuk pembuatan busa (foam), sebagai cairan pembersih (cleaning solvent) pada industri elektronika, sebagai zat pendorong (propellant) untuk aerosol (semprotan), sebagai bahan mensterilkan, bahan pemadam kebakaran, bahan fumigasi untuk pergudangan, karantina, dan pra-pengapalan.

Penipisan lapisan ozon tidak terkait secara langsung dengan efek pemanasan global. Kedua isu tersebut merupakan masalah terpisah. Namun, selain menipiskan lapisan ozon BPO merupakan gas rumah kaca (GRK) yang dapat memerangkap panas. Kontribusi CF terhadap pemanasan global sekitar 10%, sedangkan karbon diokasida mencapai 63%.

Untuk menghindari radiasi UV-B yang berbahaya bagi kita, sebaiknya:
  • Kurangi kegiatan luar rumah terutama pada jam antara 10.00 – 15.00 ketika matahari bersinar sangat terik.
  • Guanakan tabir surya dan baju lengan panjang untuk melindungi kulit dari bahaya UV-B.
  • Cek sebelum membeli.
Sebelum membeli peralatan rumah tangga seperti kulkas dan AC sebaiknya melihat apakah barang-barang tersebut sudah bebas BPO.

Sumber: FAQ Ozon.2010 dan republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar