Entri Populer

Rabu, 06 Maret 2013

Polusi di Indonesia dan Efeknya


 http://matoa.org/wp-content/uploads/2012/04/polusi-kota-Medan.jpg

Meningkatnya jumlah kendaraan, pabrik, penduduk, dan fasilitas yang menunjang aktivitas manusia membuat tingkat polusi udara di dunia semakin meningkat, tak terkecuali di Indonesia. Tingkat pencemaran di Indonesia sudah mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Terbukti dengan Indonesia pemilik udara terpolusi tertinggi ketiga di dunia. Selain itu, menurut World Bank, ibu kota Negara, Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan tertinggi setelah Beijing, New Delhi, dan Mexico City.
Tingkat polusi udara diukur dari kadar partikel dalam udara yang disebut PM10. Batas maksimal PM10 yang direkomendasikan WHO adalah kurang dari 20 mikrogram/ m3.
Data WHO memasukkan 5 kota besar di Indonesia dalam pemantauan tingkat polusi udara. Hasil menunjukkan kota Medan merupakan kota dengan tingkat polusi tertinggi di Indonesia dengan kadar PM10 sebesar 111 mikrogram/m3 melampaui Surabaya (69 mikrogram/m3), Bandung, Jakarta (43 mikrogram/m3), dan Pekanbaru (11 mikrogram/m3).

Polusi yang tinggi berefek negatif terhadap kesehatan, seperti anemia. Efek negatif bagi anak-anak adalah mengalami gangguan kemampuan berpikir, daya tangkap lambat, dan tingkat IQ rendah. Pada masa pertumbuhan fisik akan berdampak pada gangguan pertumbuhan dan pendengaran. Sedangkan bagi orang dewasa, dampak polusi dapat mempengaruhi sistem reproduksi atau kesuburan, mengganggu fungsi jantung, ginjal, dan menyebabkan penyakit stroke, serta kanker. Setiap tahun, polusi udara menyebabkan 2 juta orang meninggal di seluruh dunia.

Efek negatif pencemaran udara juga berlaku bagi tumbuhan. Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan hujan asam. Efek air hujan dapat mempengaruhi kualitas air permukaan, merusak tanaman, melarutkan logam-logam berat dan bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

Bagi lingkungan, polusi yang semakin meningkat akan berakibat buruk bagi lingkungan. Di antaranya adalah meningkatkan efek rumah kaca yang disebabkan CO2, CFC, Metana Ozon, N2O dan merusak lapisan ozon yang berfungsi melindungi bumi dari paparan radiasi sinar matahari.
Anda bisa melakukan hal kecil dalam mengurangi efek polusi udara. Anda bisa menaiki transportasi umum ke kantor, menanam pohon sebanyak-banyaknya, dan hemat menggunakan listrik dan energi.

Sumber: green.kompasiana.com, lampungpost.com, matoa.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar