Entri Populer

Rabu, 06 Maret 2013

Pupuk Hayati dan Pupuk Organik

Sebagian orang masih berpikir pupuk hayati merupakan nama lain dari pupuk organik. Tetapi, tahukah Anda, keduanya memiliki kandungan dan fungsi yang berbeda. Berikut merupakan penjelasan mengenai perbedaan kedua pupuk ini.

Pupuk organik merupakan nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang mampu dirombak menjadi unsur hara bagi tanaman. Pupuk organik telah melewati proses rekayasa sehingga dapat berbentuk cair maupun padat.
Pupuk jenis ini mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, dan limbah kota.

Pupuk organik ditujukan pada kandungan C-organik atau bahan organik daripada kadar haranya. Nilai C-organik merupakan pembeda pupuk organik dengan pupuk anorganik.
Sedangkan istilah pupuk hayati digunakan sebagai nama kolektif untuk semua kelompok fungsional mikroba tanah yang berfungsi sebagai penyedia hara dalam tanah. Penyedia unsur hara dalam tanah berlangsung melalui peningkatan akses tanaman terhadap hara, misalnya cendawan mikoriza arbuskuler, pelarutan oleh mikroba pelarut fosfat, dan perombakan oleh fungi.

Penyediaan hara berlangsung melalui hubungan simbiotis atau nonsimbiotis. Proses simbiotis berlangsung dengan kelompok tanaman tertentu, sedangkan nonsimbiotis berlangsung melalui penyerapan hara hasil pelarutan oleh kelompok organisme perombak.
Pupuk hayati tidak mengandung Nitrogen, Phospat, maupun Kalium. Pupuk hayati mengandung mikroorganisme. Mikroorganisme ini mampu menghasilkan Nitrogen dalam tanah dan menguraikan P dan K yang terikat dengan senyawa lain.

Kelompok mikroba simbiotis ini meliputi bakteri bintil akar dan cendawan mikoriza. Penambahan N2 secara simbiotis dengan tanaman kehutanan yang bukan legum oleh aktinomisetes genus Frankia.
Kedua pupuk tersebut memiliki keunggulan yang mampu meningkatkan kesuburan tanah. Anda hanya perlu memastikan kebutuhan lahan. Jika lahan kurang akan unsur C, lebih baik Anda menggunakan pupuk organik. Namun, jika kurang unsur hara, gunakan pupuk hayati. Tetapi, Anda juga dapat menggunakan keduanya untuk menyediakan kebutuhan C dan unsur hara sekaligus.

Sumber: Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan PertanianBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan migroplus-andalanparapetani.blogspot.com
Sumber foto: agrilands.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar