Sistem mekanis pengomposan adalah pengolahan mekanis dalam tabung komposter dan dapat memperoleh kompos setiap hari dan tidak butuh lahan yang luas (100-150 m2). Mesin ini berkapasitas 2-3 ton/hari dapat mengolah sampah organik sebanyak 8-10 m3 perhari, kapasitas sedang dan kecil juga dapat dilayani dengan dibawah 1 ton/hari sampai 100 kg/hari. Kami tawarkan kerjasama [engelolaan atau dengan sistem beli putus bila tertarik, hub kami 081384588749 atau WA: 081218234570
Entri Populer
-
Defenisi Kompos H asil penguraian dari campuran bahan-bahan organik oleh berbagai macam mikroba dengan kondisi lingkungan (temperatur ,...
-
Saat ini telah tersedia mesin komposter yang dapat menghasilkan pupuk organik/kompos dengan kapasita...
-
Pada dekade terakhir beberapa peneliti di bidang pengelolaan limbah padat telah mengadakan penelitian tentang komposting Tandan Kosong K...
-
Jakarta 07/10/2011: - Guna mengurangi beban kerja TPST Bantar Gebang, Bekasi, akibat volume sampah yang semakin meningkat tiap hari, Pemerin...
-
Jakarta, Kompas - Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan mengembangkan bank sampah di tingkat kelurahan. Fungsinya, mengolah sampah organik me...
-
oleh Robert Adhi Ksp Sampah acapkali menjadi persoalan dalam sebuah kota. Namun jika kita pandai mengelolanya, sampah bukan lagi produ...
-
JAKARTA – DPRD DKI Jakarta mensahkan Rancangan Perda Pengelolaan Sampah menjadi Perda, Selasa (21/5). Aturan ini menggantikan Perda 5 Tahun...
-
BERITAJAKARTA.COM — 20-06-2010 19:18 Sampah masih menjadi persoalan serius di DKI Jakarta yang butuh perhatian khusus. Saat ini saja, v...
-
Temans, yang berasal dari kota minyak Rumbai, Minas, Duri, Dumai atau anggota KALAHARI atau apapun namanya, dim lakukan, dianapun anda berad...
Rabu, 31 Agustus 2011
Kolaborasi Mimba Dan Gadung Sebagai Pestisida Organik, Oleh Rita Punto
Tahukah anda tanaman ubi? wah pasti lebih akrab dengan ubi cilembu ya, yang memang rasanya manis seperti madu. Tapi kalau ubi Gadung, pernah makan?
Nah, ubi yang satu ini bentuknya sangat menawan dengan warna kuning cerah yang eye catching tapi jangan coba-coba menaklukkan rasanya karena memang perlu trik khusus jika ingin menikmati legitnya ubi yang dikenal beracun ini. Ubi berjenggot karena memiliki serabut yang lebat bisa disantap dengan aman jika diproses dengan cara yang baik dan benar, biasanya dicuci dan direndam di sungai yag airnya mengalir selama 3 hari sampai ubi lemas, barulah aman dikonsumsi.
Karena terkenal dengan racunnya, petani Indonesia cukup familiar menggunakan ubi ini sebagai pestisida alami mengusir hama tanaman. Banyak formula yang bisa dibuat, seperti misalnya ditambahkan dengan daun Nimba/Mimba.
Cara membuatnya:
1. Kupas ubi Gadung, gunakan sarung tangan atau lumuri tangan dengan minyak sayur ketika mengupasnya karena getahnya sangat gatal
2. Parut atau potong tipis ubi,
3. Rendam dalam ember bersama daun Mimba
4. Rendam selama 2 minggu, sampai air berwarna keruh dan memiliki bau khas
Cara aplikasi:
* Larutkan 1 bagian pestisida + 10 bagian air
* Semprotkan pada batang dan daun yang diserang hama
*
Untuk efektifnya semprotlan larutan pestisida ini menjelang sore atau malam hari, karena biasanya hama dan serangga datang menjelang sore.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar