Temans, yang berasal dari kota minyak Rumbai, Minas, Duri, Dumai atau anggota KALAHARI atau apapun namanya, dim lakukan, dianapun anda berada apapun kegiatan yang anda lakukan; luangkan sedikit waktu untuk mengikuti celotehan kami tentang kota minyak tempat kita dilahirkan/dibesarkan.
Saya dan teman di Duri melakukan sedikit survey tentang pola kehidupan yang ada di wilayah kota minyak, artinya kota Duri kami lakukan sebagai lokasi penelitian kecil kami. Dari hasil survey ini sedikit dapat dipaparkan tentang pola kehidupan disana, antara lain pekerja di CPI, kerja di kontraktor, pedagang, jasa-jasa perkebunan kelapa sawit. Demikian halnya dengan para pensiunan dari CPI, RMI atau Petrosea dahulu termasuk didalamnya.
Lebih mendetail lagi para pensiunan dan anak2 mereka yang mencari nafkah di wilayah ini menjadi perhatian kami sebagai kilas balik bagaimana permasalahan yang mereka alami selam ini dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Al hasil walapun mereka punya punya uang apakah dari uang pensiun atau uang tolak atau uang kerohiman atau apapun namanya, mereka pakai untuk usaha dagang, jasa, buka PT atau untuk kebun kelapa sawit.
Pada awalnya mereka punya lahan, namun masih buta dengan tata cara penanaman kelapa sawit ini, namun dengan berjalannya waktu mereka banyak belajar dari para pendatang yang jor-joran datang di era awal tahun 90 an ke berbagai tempat di wilayah CPI. Ada banyak yang telah berhasil, namun juga tidak sedikit yang mengalami kegagalan akibat modal yang kurang, kekurang percayaan dan ada pula karena kena tipu daya oleh para pekebun yang menjadi mitra kerja.
Keluhan yang paling banyak adalah saat penanaman sampai dengan berbuah beras, yang memakan waktu antara 3-4 tahun, dimana pada fase ini pemanfaatan pupuk dan obat sangat dominan, sementara buah belum bisa di panen. Walapun saat 5 tahun ke atas penggunaan pupuk juga meningkat, namun akan terbantu dengan adanya panenan buah yang dapat mengganti pembelian pupuk ke toko pupuk penyedia.
Temans, kami punya rencana akan membantu mereka dengan cara memberikan bekal pengetahuan sedikit tentang bagaimana pupuk organik dapat mereka produksi sendiri melalui pemaparan yang akan kami mulai dalam waktu dekat dengan kelompok kecil yang dimulai dengan wilayah gereja dan paparan yang akan kami bawa terdiri dari 2 sesi, yaitu : Menghasilkan pupuk sendiri dengan Mesin Komposter 2-3 ton/hari dan menghasilkan pupuk secara sederhana.
Kami sangat mengharapkan dukungan doa dari seluruh temans melalui doa atau sumbang saran demi terlaksananya event ini. Mungkin dari teman ada yang menganggap terlalu sumir, tapi kami punya motto: Berbagi tak pernah rugi, ilmu dan pengalaman adalah dari Tuhan, berkat itu wajib dishare ke yang membutuhkan. Kami ngak punya materi yang dibagikan, namun konsep yang ada pada kami akan dibagikan sebagai saluran berkat bagi semua orang...Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar