Liputan6.com, Jakarta: Sampah masih saja menjadi
persoalan bagi warga Jakarta. Selain tidak higienis, sampah yang
menumpuk menyebabkan saluran air mampet dan banjir. Pekerjaan rumah bagi
Gubernur DKI Jakarta mendatang?
Bisa jadi. Cobalah perhatikan tempat pembuangan akhir (TPA) Bantar
Gebang di Bekasi, Jawa Barat. Sejauh mata memandang hanya sampah yang
terlihat. Setiap hari, sekitar 6500 ton sampah dari Jakarta dikumpulkan
di tempat itu.
Konstribusi terbanyak berasal dari areal permukiman (52,97%), sedangkan
sisanya adalah perkantoran (27,35%), industri (8,97%), sekolah (5,32%),
pasar (4%), dan lain-lain (1.4%).
Dinas Kebersihan Pemda DKI Jakarta mengeklaim, pengolahan sampah di TPA
Bantar Gebang sudah terbilang berhasil. “Akan tetapi, pengelolaan sampah
akan jauh lebih baik bila dimulai dari warga,” kata Kepala Dinas
Kebersihan Pemprov DKI Jakarta Eko Bharuna.
“Sebagian besar sampah dari Jakarta memang dibawa ke TPA Bantar Gebang,”
kata Direktur Walhi Ubaidilah. “Namun, masih ada 20 persen sampah asal
Jakarta yang dibiarkan di lokasi.”
Kawasan pinggiran Jakarta masih belum terbebas dari sampah. Masih banyak
sampah yang menumpuk di sungai dan selokan, padahal, penanganan sampah
merupakan tanggung jawab bersama, termasuk warga.
Di Kampung Ciracas, misalnya, Pemprov DKI Jakarta sudah mendirikan
tempat pembuangan sampah sementara (TPS). “Warga mendapatkan insentif
dari pengelolaan dan pemanfaatan sampah,” kata Ketua TPS Ciracas
Karnan.(SHA)
Sistem mekanis pengomposan adalah pengolahan mekanis dalam tabung komposter dan dapat memperoleh kompos setiap hari dan tidak butuh lahan yang luas (100-150 m2). Mesin ini berkapasitas 2-3 ton/hari dapat mengolah sampah organik sebanyak 8-10 m3 perhari, kapasitas sedang dan kecil juga dapat dilayani dengan dibawah 1 ton/hari sampai 100 kg/hari. Kami tawarkan kerjasama [engelolaan atau dengan sistem beli putus bila tertarik, hub kami 081384588749 atau WA: 081218234570
Entri Populer
-
Sumber: http://tempointeraktif.com/ 14 Januari 2011 TEMPO Interaktif, Bandung -PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk., akan mengganti bahan ba...
-
Menurut UU-18/2008 tentang Pengelolaan Sampah , terdapat 2 kelompok utama pengelolaan sampah, yaitu: Pengurangan sampah (waste minimizatio...
-
Bagaimana keadaan dunia kita sekarang. Pandangan kalangan pesimis terhadap lingkungan semuanya merasuki kita, dibentuk dengan citra dan pesa...
-
GAMBIR (Pos Kota) – Pemprov DKI Jakarta mengajak Pemkot Tangerang dan Pemkot Tangsel bekerjasama mengolah sampah di tempat Pembuangan ...
-
JAKARTA: Tempat pengolahan sampah terpadu dalam kota Intermediate Treatment Facilities Cakung Cilincing Jakarta berkapasitas 1.200 ton per h...
-
Mahalnya harga pupuk saat ini sangat berpengaruh terhadap produktivitas dari para petani. Hal ini disebabkan pupuk urea menjadi komoditi uta...
-
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemprov DKI akan menggandeng pihak swasta untuk membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter dengan t...
-
Liputan6.com, Jakarta : Sampah masih saja menjadi persoalan bagi warga Jakarta. Selain tidak higienis, sampah yang menumpuk menyebabkan sa...
-
Editor: Uji Agung Santosa Sumber: Antara JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan bakal melakukan stand...
-
Mungkin masih melekat di ingatan kita tentang peristiwa longsor di TPA Leuwigajah pada tahun 2005 yang menewaskan 157 orang. Setelah peris...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar