Entri Populer

Jumat, 24 Agustus 2012

Sampah, Persoalan Warga Jakarta by Liputan 6.com

Liputan6.com, Jakarta: Sampah masih saja menjadi persoalan bagi warga Jakarta. Selain tidak higienis, sampah yang menumpuk menyebabkan saluran air mampet dan banjir. Pekerjaan rumah bagi Gubernur DKI Jakarta mendatang?

Bisa jadi. Cobalah perhatikan tempat pembuangan akhir (TPA) Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat. Sejauh mata memandang hanya sampah yang terlihat. Setiap hari, sekitar 6500 ton sampah dari Jakarta dikumpulkan di tempat itu.

Konstribusi terbanyak berasal dari areal permukiman (52,97%), sedangkan sisanya adalah perkantoran (27,35%), industri (8,97%), sekolah (5,32%), pasar (4%), dan lain-lain (1.4%).

Dinas Kebersihan Pemda DKI Jakarta mengeklaim, pengolahan sampah di TPA Bantar Gebang sudah terbilang berhasil. “Akan tetapi, pengelolaan sampah akan jauh lebih baik bila dimulai dari warga,” kata Kepala Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta Eko Bharuna.

“Sebagian besar sampah dari Jakarta memang dibawa ke TPA Bantar Gebang,” kata Direktur Walhi Ubaidilah. “Namun, masih ada 20 persen sampah asal Jakarta yang dibiarkan di lokasi.”

Kawasan pinggiran Jakarta masih belum terbebas dari sampah. Masih banyak sampah yang menumpuk di sungai dan selokan, padahal, penanganan sampah merupakan tanggung jawab bersama, termasuk warga.

Di Kampung Ciracas, misalnya, Pemprov DKI Jakarta sudah mendirikan tempat pembuangan sampah sementara (TPS). “Warga mendapatkan insentif dari pengelolaan dan pemanfaatan sampah,” kata Ketua TPS Ciracas Karnan.(SHA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar